tidak ada cara lainnya untuk mencegahnya selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengimbau masyarakat mewaspadai varian baru COVID-19 yang lebih cepat menular dan 10 kali lipat lebih kebal terhadap vaksin seperti B1525.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan penemuan B1525, varian baru COVID-19 di Batam merupakan alarm bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Varian baru COVID-19 ditemukan di Batam Kepri

"Virus itu mudah menular, dan lebih tahan terhadap vaksin sehingga tidak ada cara lainnya untuk mencegahnya selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Bisri mengemukakan virus B1525 dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia ke Batam pada Februari 2021. Saat ini, pemulangan PMI dari Malaysia menuju Batam terus dilakukan.

"Upaya antisipasi terus dilakukan agar tidak terjadi penyebaran dan penularan virus," ucapnya.

Baca juga: Satgas imbau publik tidak panik varian baru COVID-19 E484K

Baca juga: Eijkman: Mutasi virus jadi tantangan pengembangan Vaksin Merah Putih


Bisri mengatakan jumlah kasus aktif COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir terus meningkat.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri jumlah kasus aktif COVID-19 pada 14 April 2021 mencapai 507 orang, yang tersebar di Batam 269 orang, Tanjungpinang 187 orang, Bintan 31 orang, Karimun 18 orang, Lingga satu orang dan Anambas satu orang.

Ia belum dapat memastikan apakah ada pasien lainnya di Kepri yang terinfeksi B1525 atau varian baru lainnya. Hal itu disebabkan pengiriman sampel virus oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam, dan penelitian dilakukan secara berkala oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes.

"Mari bersama-sama kita konsisten melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Baca juga: Guru Besar UI sebut E484K mutasi baru, bukan varian baru

Baca juga: Tetap waspada mutasi virus penyebab COVID-19

 

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021