Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12 miliar untuk Koperasi Sinau Andhandani Ekonomi (Sae) Pujon, yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menteri Koperasi, dan UKM Teten Masduki mengatakan pembiayaan kepada koperasi yang fokus pada produksi susu sapi, tersebut disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUKM).

"Saya melakukan kunjungan kerja ini, untuk memastikan pembiayaan kepada koperasi yang ada di sektor produksi dari LPDB, sudah berjalan," kata Teten, di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.

Teten menjelaskan, Kementerian Koperasi, dan UKM selain memberikan pembiayaan murah kepada koperasi di Indonesia, pihaknya juga menyiapkan pendampingan bagi para pelaku UKM, dan koperasi.

Menurut Teten, dengan adanya pembiayaan, dan pendampingan tersebut akan mampu menciptakan pebisnis baru yang mampu bersaing secara sehat. Dengan skenario tersebut, maka koperasi diharapkan mampu memiliki daya saing tinggi.

"Kita menyiapkan pembiayaan murah, dan pendampingan. Itu bertujuan untuk mengajarkan sebagai pebisnis," kata Teten.

Baca juga: Menkop: FesmaBI Seri 1 Tahun 2021 upaya akselerasi-tranformasi UMKM

Teten menambahkan, pembiayaan yang disalurkan ke Koperasi Sae Pujon sebesar Rp12 miliar tersebut, nantinya akan dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi perah, termasuk dengan pembibitan sapi baru.

Selain itu, lanjut Teten, pembiayaan tersebut juga akan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, agar lebih produktif. Saat ini, produktivitas sapi perah di Kecamatan Pujon, sebanyak 11 liter per ekor sapi, per hari.

"Angka 11,5 liter itu sebenarnya kurang produktif, harus berada di 15-20 liter per hari. Pembiayaan itu, akan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pakan, dan peremajaan bibit yang lebih produktif," kata Teten.

Ketua Koperasi Sae Pujon Abdi Swasono mengatakan, dari pendanaan sebesar Rp12 miliar tersebut, akan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak sebesar Rp7,5 miliar, Rp3,5 miliar untuk pengembangan kafe susu perah, dan Rp1,5 miliar untuk peremajaan bibit.

"Ini merupakan pinjaman, dengan jangka waktu lima tahun. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik," kata Abdi.

Baca juga: Teten ajak UMKM dan koperasi susun model bisnis industri otomotif

Abdi menjelaskan, pada 2020 yang merupakan masa awal pandemi penyakit akibat virus Corona, Koperasi Sae Pujon mampu mencetak keuntungan senilai Rp3,6 miliar yang mayoritas merupakan hasil dari produksi susu sapi.

"Banyak perusahaan lain gulung tikar, dan merumahkan karyawan. Kami, mencatat keuntungan Rp3,6 miliar, kami bersyukur," tutup Abdi.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021