Investor merasa lebih yakin dengan prospek pertumbuhan laba untuk teknologi
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), bangkit dari penurunan dua hari dalam sebuah reli luas ketika saham-saham yang siap untuk mendapatkan keuntungan dari pemulihan ekonomi mengimbangi aksi jual Netflix Inc setelah hasil yang mengecewakan sehari sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 316,01 poin atau 0,93 persen, menjadi berakhir di 34.137,31 poin. Indeks S&P 500 bertambah 38,48 poin atau 0,93 persen, menjadi ditutup pada 4.173,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 163,95 poin atau 1,19 persen, menjadi menetap di 13.950,22 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor material dan energi masing-masing terangkat 1,87 persen dan 1,48 persen, memimpin keuntungan. Namun sektor utilitas dan layanan komunikasi jatuh dipimpin oleh penurunan tajam saham Netflix.

Baca juga: Wall Street melemah, lonjakan virus pukul saham perjalanan dan energi

Saham Netflix merosot 7,4 persen setelah raksasa layanan streaming terbesar di dunia itu melaporkan pertumbuhan pelanggan kuartal pertama yang jauh di bawah ekspektasi Wall Street. Perusahaan mengatakan produksi acara TV dan film yang lebih lambat selama pandemi mengganggu pertumbuhan pelanggan di kuartal pertama

Tetapi saham-saham menguat sepanjang hari, membangun kekuatan sehingga Indeks Komposit Nasdaq yang padat teknologi mengambil alih persentase kenaikan S&P 500 sesaat sebelum penutupan.

Intuitive Surgical Inc melonjak 9,9 persen ke level tertinggi sepanjang masa karena hasilnya melebihi perkiraan. Pembuat sistem bedah robotik itu bersaing dengan Microsoft Corp dan Tesla Inc untuk sebagian besar sesi sebagai kontributor terbesar bagi keuntungan S&P 500.

Baca juga: "Rebound" dolar terhenti, pasca-Kanada isyaratkan kenaikan suku bunga

Saham-saham value yang sensitif secara ekonomi menguat 1,1 persen, melampaui kenaikan 0,8 persen pada saham-saham pertumbuhan bahkan ketika Nasdaq yang berorientasi pada pertumbuhan tetapi lebih terkonsentrasi naik lebih besar daripada S&P.

"Anda mengeluarkan Netflix dari pasar hari ini, ini hanyalah reli berbasis luas," kata Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade, JJ Kinahan, menambahkan saham teknologi masih memiliki ruang untuk berlari.

Baca juga: Harga emas melonjak 14,7 dolar, dipicu lemahnya dolar dan obligasi AS

Analis memperkirakan perusahaan-perusahaan S&P 500 membukukan pertumbuhan laba kuartal pertama sebesar 30,9 persen dari tahun sebelumnya, data Refinitiv IBES menunjukkan.

Hasil Netflix gagal memenuhi ekspektasi, tetapi teknologi tetap menjadi fokus pasar utama.

"Investor merasa lebih yakin dengan prospek pertumbuhan laba untuk teknologi," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, di New York. "Mereka lebih suka tertarik pada hal yang pasti, yang saat ini adalah saham teknologi."

Baca juga: Harga emas melonjak 14,7 dolar, dipicu lemahnya dolar dan obligasi AS



 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021