Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR membangun infrastruktur dasar pendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri.

"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Infrastruktur yang dibangun di antaranya pembangunan simpang susun akses menuju KIT Batang yang terhubung dengan Jalan Tol Batang-Semarang.

Akses KIT Batang dibangun sepanjang 3,1 km dengan anggaran Rp450 miliar, progresnya saat ini 49 persen. Kemudian pembangunan jalan kawasan 1A sepanjang 4 km dan Jembatan Kali Mata Air sepanjang 120 meter dengan biaya Rp185 miliar. Kontraktor pelaksana proyek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan progres fisik 45 persen.

Dukungan konektivitas juga dilakukan dengan membangun jalan kawasan Ruas 1B sepanjang 3,6 km dan Jembatan Kali Kembar sepanjang 80 meter. Infrastruktur ini dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp163 miliar dengan kontraktor PT PP-MO (KSO) sesuai kontrak pekerjaan Desember 2020-Juni 2021.

Di bidang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen SDA menyiapkan pembangunan Bendung Singai Urang seluas 29,32 meter kubik dan Bendung Kedung Langgar seluas 142 hektar untuk memenuhi kebutuhan air baku serta penanganan drainase di empat titik, yakni Mata Air sepanjang 400 meter, Brontok 770 meter, Pelabuan 861 meter, dan Pesanggrahan 100 meter. Progres fisik pembangunan drainase sudah mencapai 8 persen.

Di lokasi KIT Batang, Kementerian PUPR juga menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu berkapasitas 35 ton/hari, Sistem Penyediaan Air Minun (SPAM) berkapasitas 285 liter/detik, dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 meter kubik/hari.

Kementerian PUPR juga membangun 10 tower Rumah Susun (Rusun) bagi pekerja di kawasan KIT Batang setinggi 5 lantai dengan luas 5.735 meter persegi dengan kapasitas 257 orang per tower. Kehadiran Rusun yang lokasinya dekat dengan tempat kerja diharapkan dapat memberikan nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja.

Baca juga: Bahlil terus promosikan KIT Batang ke investor
Baca juga: Korsel siap bangun pabrik kaca di KIT Batang
Baca juga: Bupati Batang: 450 hektare KITB siap dibangun industri tahun ini

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021