Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan swasta untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

"Target untuk mencapainya semakin berat, termasuk bagi Indonesia. Sebab negara-negara di dunia saat ini tengah fokus melakukan pemulihan sektor ekonomi dan sosial sebagai akibat pandemi COVID-19," ujarnya di Surabaya, Sabtu.

Menurut Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, apalagi masih dalam kondisi pandemi seperti sekarang.

Baca juga: LaNyalla berharap mahasiswa dan pemuda sinergi bangun daerah

SDGs digagas pada 2015 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS) yang berisi 17 target untuk diraih pada 2030.

Senator asal Jawa Timur ini menjelaskan jika agenda SDGs tercapai, bukan hanya kesejahteraan manusia yang terwujud, tapi keberlangsungan bumi lebih baik juga terjaga.

Diakuinya, akibat pandemi melanda dunia membuat target-target yang sudah berjalan mundur dan bisa jadi akan semakin jauh dari harapan. "Apalagi kondisi ekonomi global menurun, dimana pertumbuhan ekonomi 2020 merupakan yang terburuk dalam 150 tahun terakhir," ucap dia.

LaNyalla mengatakan ada 170 negara di dunia mengalami kontraksi akibat COVID-19, salah satunya Indonesia.

Sepanjang 2020, kata dia, ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07 persen, sehingga tantangan ini harus menjadi motivasi dan momentum dalam merancang strategi baru untuk mengakselerasi pencapaian SDGs.

Oleh karena itu, ia mendukung upaya Presiden Joko Widodo yang mendorong berbagai pihak bekerja sama dan mencari cara-cara baru agar target SDGs bisa tercapai pada 2030. "Inovasi baru itu harus bisa beriringan dengan penerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," katanya.

Baca juga: Ketua DPD apresiasi pemerintah tarik investor besar industri kaca

Baca juga: Ketua DPD RI dorong pengembangan potensi desa dan pariwisata Ponorogo


Pemerintahan dan swasta, lanjut LaNyalla, mempunyai sisi keunggulan dan pengalaman masing-masing, sehingga jika dikolaborasikan akan menjadi modal luar biasa.

"Jadi targetnya tidak harus diturunkan, yang diperlukan adalah keberanian dalam membuat terobosan dan inovasi untuk melakukan lompatan dalam mencapai target SDGs," tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021