Kupang (ANTARA) - Selain mendatangkan bencana alam yang merenggut korban jiwa dan mengakibatkan berbagai kerusakan di 18 kabupaten dan kota di wilayah Nusa Tenggara Timur, Siklon Tropis Seroja yang datang menerjang pada 4 April 2021 juga menghadirkan danau baru di Kota Kupang.

Danau baru dengan luas sekitar dua hektare muncul di areal pertanian di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, setelah siklon tropis menerjang wilayah tersebut.

Lahan pertanian yang sudah puluhan tahun menjadi sumber pendapatan petani di Sikumana berubah menjadi bentangan danau luas, yang menelan tanaman sayur-mayur dan jagung yang sudah siap dipanen. 

"Kami terkejut ketika pada Senin (5/4) pagi melihat ada genangan air dengan bentangan yang luas. Bahkan air juga merendam rumah kami," kata Hendrik Lasa, seorang petani di Sikumana.

"Kejadian seperti ini baru pertama terjadi," katanya mengenai danau baru di wilayah Kelurahan Sikumana yang disebut Danau Tangkolo.

Selain di lingkungan RT 14 RW 06 di Kelurahan Sikumana, danau baru juga terbentuk di lingkungan RT 17 RW 007 Kelurahan Batuplat, Kota Kupang, setelah Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah tersebut.

Namun, danau yang terbentuk di area yang biasa menjadi tempat balapan anak muda di Kelurahan Batuplat tidak seluas yang terbentuk di Kelurahan Sikumana. 

"Ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi pada tanggal 3 sampai 4 April lalu akibat badai Siklon Tropis Seroja," kata Ketua RT 17 RW 007 Kelurahan Batuplat, Mariana Benny, Minggu.

Mariana mengaku baru pertama kali menyaksikan fenomena alam semacam itu selama 23 tahun tinggal di Batuplat.

Pembentukan danau baru sebagaimana yang terjadi di Kelurahan Sikumana menurut ahli geologi bisa terjadi akibat curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Dr. Herry Kota mengatakan bahwa danau yang terbentuk di Kelurahan Sikumana merupakan danau Dolina, yakni danau yang terbentuk dari proses erosi wilayah batuan kapur akibat hujan.

"Danau yang baru terbentuk di Sikumana ini masuk dalam kategori danau Dolina atau danau karst," kata Herry Kota.

Menurut dia, pembentukan danau semacam itu sering terjadi di daerah bertopografi karst, bentangan alam yang memiliki siklus hidrologi yang khas sebagai akibat dari perkembangan batu karbonat.

Wilayah Kota Kupang, ia mengatakan, meliputi area bertopografi karst yang luas yang pada saat hujan deras bisa mengalami erosi atau pelarutan batu kapur.

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Argo Ekologi Universitas Nusa Cendana itu menjelaskan pula bahwa daerah bertopografi karst di wilayah Kota Kupang memiliki tingkat keterjalan tinggi, cekungan dan tonjolan dan bukit berbatu yang tidak beraturan, aliran bawah tanah, dan gua.

Kondisi yang demikian, menurut dia, memungkinkan terjadinya pembentukan danau Dolina.

Herry Kota mengemukakan bahwa danau Dolina merupakan danau musiman, danau yang bisa mengering pada musim kemarau.

Danau Tangkolo di Kelurahan Sikumana, menurut dia, airnya bisa menguap dan menjadi kering pada musim kemarau.
 
Seorang warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur berpose saat dipotret di kawasan Danau Tangkolo, yang terbentuk setelah Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah itu pada awal April 2021. (ANTARA/ Benny Jahang)


Daya Tarik Baru

Danau baru yang terbentuk setelah Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah Kota Kupang kini menjadi daya tarik baru bagi warga kota. 

Pada hari libur, warga mendatangi danau yang terbentuk di Sikumana maupun Batuplat untuk berwisata atau sekedar melihat fenomena alam yang baru bagi mereka.

"Fenomena alam ini memang menjadi daya tarik bagi warga Kota Kupang, sehingga tidak mengherankan banyak yang datang berwisata untuk melihat danau ini secara langsung," kata Herry Kotta.

Kawasan Danau Tangkolo menjadi daerah tujuan wisata baru bagi warga Kota Kupang. Pada hari libur, danau baru yang berada sekitar lima kilometer arah selatan Kota Kupang itu dipadati oleh warga yang ingin melihat danau baru dan menikmati keindahan alam.

"Kami datang ke sini untuk melihat secara langsung danau baru ini, apalagi danau ini merupakan danau pertama di Kota Kupang," kata Novita Ngeneng.

Selain menjadi sumber air baru, ia mengatakan, kawasan Danau Tangkolo bisa dikembangkan sebagai tempat wisata alam baru untuk warga Kota Kupang. 

Kedatangan wisatawan di kawasan Danau Tangkolo membawa harapan baru bagi warga sekitar danau.

Sejumlah warga telah membuka usaha kuliner dan warung jajanan untuk memenuhi kebutuhan warga yang datang untuk berwisata ke Danau Tangkolo.

"Puji Tuhan hasilnya lumayan. Kami melihat ada peluang usaha setelah banyak warga yang datang berkunjung ke sini," kata Hilda, warga Sikumana yang berjualan minuman ringan sejak dua pekan lalu.

Danau kecil yang terbentuk di Batuplat juga menjadi daya tarik baru bagi warga. Mata air yang pecah menjadi beberapa mata air kecil dan gundukan-gundukan tanah serupa pulau di sekitarnya menghadirkan pemandangan indah di kawasan itu.

Mariana mengatakan bahwa area itu kini menjadi tempat wisata baru bagi warga.

Pembentukan danau yang menghadirkan tempat-tempat wisata baru di Kota Kupang telah mendatangkan peluang baru, yang bisa dimanfaatkan oleh warga setempat untuk memperoleh manfaat ekonomi.

Baca juga:
Danau baru muncul di Kota Kupang setelah siklon
Tim peneliti selidiki danau baru yang terbentuk di Kota Kupang

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021