Tarakan (ANTARA) - Investor dari Australia yakni PT Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group di bidang pengembangan industri energi hijau berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara.

"Intinya industri hijau ini dari awal sampai akhir akan "Zero Carbon Dioxide" (nol karbondioksida, red). Jadi energi PLTA yang bisa diperbarui akan memberikan dampak yang kecil pada lingkungan," kata Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Data, dan Sistem Informasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Suwarsono di Tanjung Selor, Senin.

Menurutnya produk akhirnya pun tidak akan mengganggu lingkungan karena berbentuk amonia sintetis.

Suwarsono mengatakan bahwa lokasi PLTA yang akan menjadi sumber energi industri hijau ini masih belum diketahui dan sedang dalam proses survei di beberapa lokasi.

“Terkait dengan lokasi, itu sedang dalam proses survei. Ada dua kabupaten yang mereka pilih sebagai rencana lokasi PLTA, yaitu Bulungan dan Malinau," katanya.

Dua kabupaten itu ada beberapa titik koordinat lokasi yang akan mereka pilih, tapi kalau industrinya tetap pada kawasan industri di Tanah Kuning dan Mangkupadi.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Suwarsono, pihak FFI memberikan investasi awal sebesar 70 juta dolar AS dalam kegiatan survei lokasi. Diperkirakan survei lokasi ini akan berjalan kurang lebih selama dua tahun, tergantung dengan situasi dan kondisi.

Kemudian mengenai nilai investasi mereka secara keseluruhan itu sangat besar, sekitar 10 sampai 12 miliar dolar dengan estimasi menyerap tenaga kerja sekitar 5.000 orang. Pihak FFI sangat konsentrasi dalam memberdayakan masyarakat setempat.

“Mereka hari ini ada rencana pertemuan dengan bapak Gubernur, berkaitan dengan perizinan yang mereka ajukan. Di samping itu, siang ini juga ada rapat secara virtual dengan Menko (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, red) bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang terkait di daerah tingkat provinsi maupun kabupaten,” kata Suwarsono.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021