Jakarta (ANTARA) - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan sekolah kebangsaan dan peradaban yang bertujuan untuk melahirkan para mahasiswa yang unggul dan kontributif bagi bangsa dan negara.

“Melalui sekolah kebangsaan dan peradaban ini diharapkan dapat melahirkan para mahasiswa UNJ yang unggul dan kontributif bagi bangsa dan negara. Di era masyarakat digital, penting sekali generasi muda diperkuat rasa kebangsaan dan keadabannya agar dapat menjadi pribadi sesuai dengan tatanan nilai dan norma dan siap berkompetisi,” ujar Rektor UNJ, Prof Komarudin MSi, di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan UNJ sebagai kampus pendidikan akan terus konsisten dan berkomitmen untuk selalu mencerdaskan dan memartabatkan bangsa melalui berbagai proses pendidikan yang dilakukan di UNJ untuk mempersiapkan generasi yang beradab, unggul dan berkontributif.

Sekolah kebangsaan dan peradaban seri kedua dengan mengangkat tema “Menjadi Mahasiswa Indonesia Unggul dan Kontributif Bagi Peradaban”. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD).

Baca juga: Rektor : Penyusunan Peta Jalan Pendidikan harus perhatikan empat aspek

Baca juga: Wisuda virtual, UNJ targetkan berperan untuk Indonesia hingga dunia


Kegiatan sekolah kebangsaan dan peradaban dilaksanakan sebanyak delapan seri mulai April hingga September 2021 dengan berbagai topik dan narasumber yang berbeda setiap serinya.

Untuk seri kedua ini mengangkat topik “Meningkatkan EQ dan SQ melalui Literasi Ramadhan” dengan narasumber yaitu Dr KH DB Abdul Wahid Maktub Menurut Abdul Wahid Maktub, mahasiswa sudah seharusnya dapat membangun keseimbangan kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ) nya untuk menjadi insan yang unggul dan kontributif.

Kegiatan itu dihadiri oleh dosen, pegawai, mahasiswa dan masyarakat umum, baik secara luring maupun daring. Jumlah peserta pada kegiatan seri kedua ini mencapai 750 peserta.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr H Abdul Sukur MSi mengatakan sekolah kebangsaan dan peradaban tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif.

“Kemudian untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara dan memperkuat paradigma mahasiswa agen peradaban,” jelas Abdul.

Baca juga: Pancasila dan pendidikan kebangsaan diusulkan masuk kurikulum

Baca juga: Ribuan pelajar ikuti Sekolah Kebangsaan di Surabaya


Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021