"Jumlah tersebut begitu tinggi barangkali akibat suhu udara melebihi 35 derajat Celsius selama beberapa hari setelah berakhirnya musim hujan sebelum tubuh orang-orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca," kata seorang pejabat di Badan Meteorologi Jepang.
Musim penghujan berakhir pada 17 Juli. Pada Juli suhu udara paling tinggi mencapai 30 derajat Celsius selama 22 hari.
Sebanyak 745 orang dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena gelombang panas sejak 21 Juli.
Akibat perubahan cuaca yang ektrim itu, Narima Ward, seorang warga Tokyo yang berusia 91 tahun meninggal di rumahnya dan 127 orang lagi dalam keadaan kritis. (M016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010