Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad ismail menegaskan semangat perjuangan Thomas Matulessy yang berjuluk Kapitan Pattimura pada tahun 1817, harus menjadi momentum untuk menggelorakan perjuangan generasi muda Maluku untuk membangun negerinya.

"Generasi muda dan seluruh masyarakat Maluku harus termotivasi untuk terus berjuang dan maju, cerdas serta berdaya saing demi kemajuan negeri tercinta," ujar Gubernur Murad dalam sambutan tertulis dibacakan Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI. Jeffry Apoly Rahawarin, pada peringatan HUT ke-204 Kapitan Pattimura yang dipusatkan di Pattimura park Ambon, Sabtu.

Peringatan HUT Pattimura pada 15 Mei 2021 disatukan dengan HUT ke-22 Kodam XVI Pattimura, dan diperingati dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, baik menggunakan masker serta pembatasan jumlah peserta untuk menjaga jarak antarpeserta upacara.

Kendati peringatan perjuangan Kapitan Pattimura dilaksanakan dalam suasana pandemi COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, namun tidak niat dan kesungguhan untuk menggelorakan semangat perjuangan dalam sanubari seluruh masyarakat Maluku.

Dia menegaskan, perjuangan Kapitan Pattimura 204 tahun lalu merupakan peristiwa penting dan menjadi catatan sejarah bagi bangsa dan negara, yang harus selalu kenang, disebarluaskan dan disosialisasikan kepada generasi muda masa kini dan yang akan datang.

"Perjuangan Kapitan Pattimura bersama pejuang lainnya serta rakyat yang tertindas adalah upaya untuk menentang hegemoni penjajah, membela harga diri serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia," katanya.

Kisah kepahlawanan melawan penjajah merupakan salah satu bentuk perlawanan sejati, yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan untuk merebut kemerdekaan dan membebaskan diri dari kaum penjajah.
Upulatu (pemimpin) Kota Ambon Richard Louhenapessy (kedua kanan) Wakil Wali Kota Syarief Hadler (kedua kiri) saat menghadiri peringatan HUT ke-402 pahlawan nasional Kapitan Pattimura, di kawasan Pattimura park, Kota Ambon, Sabtu (15/5). (Foto Antara/Jimmy Ayal)

"Oleh karena itu semangat kepahlawanan Kapitan Pattimura dalam mengusir penjajah, mestinya tertanam dalam sanubari seluruh warga masyarakat Maluku di mana pun berada. Perjuangannya hendaknya menggugah hati dan tekad kita untuk memperkokoh dan meningkatkan rasa persatuan, kebersamaan dan kerukunan kita dimana pun berada," ujarnya.

Dia juga mengingatkan kembali akan janji Kapitan Pattimura sebelum mati di tiang gantungan bahwa "Pattimura tua boleh sirna, tetapi akan bangkit Pattimura-Pattimura muda untuk meneruskan perjuangan", harus terus bergelora di hati semua masyarakat, untuk terus berjuang meningkatkan kesejahteraan, dengan memanfaatkan potensi sumber saya alam yang melimpah di Maluku.

"Mari basudara katong baku gandeng majukan Maluku. Lawamena haulala (maju terus pantang mundur), dengan semangat potong dikuku rasa di daging, ale rasa beta rasa dan sagu salempeng dipatah dua," ujarnya.

Karena perjuangannya menentang penjajah, maka Pemerintah Indonesia pada 6 November 1973 menobatkan Thomas Matulessy sebagai Pahlawan Nasional dengan gelar Kapitan Pattimura berdasarkan SK Presiden No 087/1973.

Peringatan HUT Pattimura tahun 2021 dilakukan di tiga lokasi yakni di Pattimura Park Ambon yang merupakan tempat Thomas Matulessy dihukum gantung, serta di Masohi dan Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah.

"Peringatan dilakukan di tiga lokasi untuk mencegah kerumunan warga yang dapat memicu penyebaran virus COVID-19," ujar Sekda Maluku Kasrul Selang.

Peringatan pada tahun ini dihadiri Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy sebagai Upulatu (pemimpin) Kota Ambon, Wakil Wali Kota Syarief Hadler, Sekkot Ambon Anthony Latuheru serta para pimpinan Kodam XVI/Pattimura dan Korem 151/Binaya.

Baca juga: Warga Maluku peringati hari Pahlawan Pattimura

Baca juga: Wali Kota : Peringatan Pattimura proses pewarisan nilai

Baca juga: Balai Arkeologi Maluku bahas sejarah Pattimura

 

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021