Pemerintah harus cari solusi agar biaya Vaksinasi gotong royong bisa diturunkan lagi. Pemerintah perlu memberikan subsidi
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Mahfudz Abdurrahman menginginkan agar program vaksinasi mandiri atau gotong royong jangan sampai membebani dunia usaha terkait sehingga diharapkan harga untuk mendapatkan vaksin tersebut dapat diturunkan.

"Jangan jadi beban cost (biaya) baru bagi pengusaha, apalagi pengusaha yang memiliki karyawan ribuan. Ini tentu jadi persoalan," kata Mahfudz Abdurrahman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Mahfudz mengapresiasi bahwa kebijakan pemerintah terkait vaksin gotong royong dalam rangka mempercepat tercapainya target vaksinasi di Indonesia, yang menyasar kepada kalangan pekerja atau karyawan perusahaan.

Namun, menurut dia, harus dipahami bahwa situasi pandemi yang telah berlangsung lama ini juga telah membuat tidak sedikit usaha yang kolaps.

“Pemerintah harus cari solusi agar biaya Vaksinasi gotong royong bisa diturunkan lagi. Pemerintah perlu memberikan subsidi,” usul Mahfudz.

Selanjutnya, Mahfudz menyampaikan bahwa biaya vaksin gotong royong yang mendekati Rp1 juta per orang tentu memberatkan pengusaha dan menimbulkan dilema, karena di satu sisi ingin bisnisnya bergerak seperti semula dan karyawannya produktif, tetapi di sisi lain ada beban biaya baru yang lumayan besar.

Mahfudz mengutarakan harapannya agar sebaiknya pemerintah dapat menghapuskan atau dengan kata lain memberikan subsidi pada biaya penyuntikan, jadi kalangan swasta tinggal membayar harga vaksinnya saja.

“Jika kebijakan ini dijalankan akan sangat meringankan beban pengusaha,” paparnya.

Bukan tidak mungkin dengan beban biaya tersebut, kata Mahfudz, perusahaan akan enggan untuk memvaksin pekerjanya karena faktor biaya, tentu ini akan jadi persoalan baru.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Program Vaksinasi Gotong Royong dapat menjadi terobosan kebijakan yang baik dari pemerintah dan swasta untuk memutus penularan COVID-19 dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Kita memulai bersama-sama, bahu membahu untuk memulai memutus rantai penularan COVID-19. Tanpa terputusnya rantai penularan ini, pertumbuhan ekonomi akan selalu terganjal,” kata Mendag Luthfi saat yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong di kawasan industri Jababeka, Jawa Barat, Selasa.

Lokasi Vaksinasi Gotong Royong yang ditinjau Presiden Jokowi dan jajaran menteri berada di lahan industri sebuah perusahaan multinasional barang konsumsi. Secara bersamaan Vaksinasi Gotong Royong juga dilakukan di 18 lokasi lainnya.

Mendag Luthfi mengatakan dengan adanya vaksinasi, maka dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan bagi para pekerja dalam kegiatan operasional. Dengan begitu, produksi dari kegiatan industri diharapkan dapat meningkat berlipat ganda dan memberikan efek pengganda bagi perekonomian.

“Supaya produksi maksimum, sehingga beri nilai tambah lebih dari kegiatan produksinya,” ujar Mendag Lutfi yang juga mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.

Baca juga: Toyota Indonesia mulai vaksinasi karyawan dan keluarga
Baca juga: Jokowi harap industri lebih produktif setelah vaksinasi gotong royong
Baca juga: Pekerja distributor barang perlu diprioritaskan vaksin gotong royong

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021