Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Bonifasius Wahyu Pudjianto membagikan sejumlah kiat bagi mereka yang ingin memulai membuat perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi.

Menurut dia, kolaborasi dan kerja sama tim adalah salah satu yang terpenting dalam mengeksekusi ide bisnis.

"Idealnya, setiap startup terdiri dari beberapa anggota yang memiliki tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai 'The Startup Triangle Team', antara lain: Hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), Hipster (orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly), dan Hacker (orang yang memiliki keahlian untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis)," kata Boni melalui ShopeePay Talk bertema "Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis", Jumat.

"Kombinasi tim yang tepat akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para investor. Sebagai salah satu regulator di Indonesia yang fokus mengembangkan industri startup Tanah Air, setiap program yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo selalu berupaya mencetak talenta digital yang berkualitas dan bisa mengemban peranan hipster, hustler, dan hacker dengan baik untuk bersaing di industri," imbuhnya.

Menambahkan, CEO startup di bidang kuliner Hangry Abraham Viktor mengatakan membangun dan menjalin relasi baik dengan berbagai pemangku kepentingan dapat menjadi gerbang utama untuk membantu membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis di waktu mendatang.

"Memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis dapat terus berkembang. Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya," kata Abraham.

Lebih lanjut, Co-Founder & CEO startup edutech Pahamify, Syarif Rousyan Fikri, menambahkan, kiat selanjutnya adalah lihai menangkap peluang di tengah industri yang dinamis.

"Di tengah industri digital yang dinamis, pelaku bisnis dan startup harus bisa peka terhadap keadaan, adaptif pada perubahan, dan lihai melihat peluang dengan mindset problem solving yang kreatif. Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak," kata Syarif.

Menurutnya, selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkaya layanan serta produk.

"Pahamify berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya ShopeePay yang menyediakan solusi kemudahan pembayaran. Dengan begitu, Pahamify dapat senantiasa mendampingi pelajar melalui layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan menjawab masalah yang ada," pungkasnya.


Baca juga: Pemerintah terbuka dengan berbagai inovasi dan subsektor "startup"

Baca juga: BukuKas raih suntikan dana Rp709 miliar untuk akselerasi digital UMKM

Baca juga: Kolaborasi Gojek-Tokopedia diyakini akan permudah UMKM Go Digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021