Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen atau Samurai Bonds senilai 100 miliar yen yang ditujukan untuk membiayai defisit APBN 2021 sekaligus upaya pemulihan ekonomi nasional.

Keterangan Pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan penerbitan Samurai Bonds ini terdiri dari enam seri yaitu RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0528, RIJPY0531, RIJPY0536 dan RIJPY0541.

Seri RIJPY0524 mempunyai tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2024 serta  nominal penerbitan 29 miliar yen dengan kupon 0,33 persen.

Seri RIJPY0526 mempunyai tenor lima tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2026 serta nominal penerbitan 46,8 miliar yen dengan kupon 0,57 persen.

Baca juga: Pemerintah terbitkan Samurai Bonds 100 miliar yen guna biayai defisit

Seri RIJPY0528 mempunyai tenor selama tujuh tahun dengan tanggal jatuh tempo 26 Mei 2028 serta  nominal penerbitan 1,2 miliar yen dengan kupon 0,7 persen.

Seri RIJPY0531 mempunyai tenor selama 10 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2031 serta memiliki nominal penerbitan 18,2 miliar yen dengan kupon 0,89 persen.

Seri RIJPY0536 mempunyai tenor selama 15 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2036 serta memiliki nominal penerbitan 2,5 miliar yen dengan 1,17 persen.

Seri RIJPY0541 mempunyai tenor selama 20 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2041 serta memiliki nominal penerbitan 2,3 miliar yen dengan kupon 1,44 persen.

Baca juga: Pemerintah terbitkan Samurai Bonds sebesar Rp23,3 triliun

Kemenkeu menyatakan kehadiran Pemerintah Indonesia menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat meskipun di tengah state of emergency.

Hal itu lantaran terdapat berbagai capaian yang sangat positif antara lain nominal penerbitan pada tenor tiga tahun terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds Pemerintah Indonesia.

Pemerintah memulai official marketingpenerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa (18/5) dengan minat investor yang masih cukup tinggi dengan bid-to-cover ratio mencapai 1,6 kali.

Baca juga: Pemerintah terbitkan lagi Samurai Bonds, investor Jepang respon positif

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021