IFSWF saat ini memiliki 35 anggota penuh dan enam anggota asosiasi yang mewakili 40 negara di seluruh dunia
Jakarta (ANTARA) - International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF) menyambut bergabungnya lembaga pengelola investasi RI atau Indonesia Investment Authority (INA) sebagai anggota asosiasi forum tersebut.

“IFSWF saat ini memiliki 35 anggota penuh dan enam anggota asosiasi yang mewakili 40 negara di seluruh dunia,” kata Ketua IFSWF Majed Al Romaithi di Jakarta, Senin.

INA merupakan lembaga pengelola investasi yang didirikan pada 2020 untuk mengelola investasi nasional dengan tujuan khusus membangun kemakmuran bagi generasi mendatang dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Misi INA adalah memberikan imbal hasil yang optimal, berkolaborasi dengan investor yang kredibel, menciptakan nilai dan meningkatkan daya saing Indonesia.

Sementara keanggotaan IFSWF dikhususkan untuk lembaga yang sedang dalam tahap awal menjadi Sovereign Wealth Fund.

Oleh sebab itu, sebagai anggota asosiasi maka INA secara sukarela setuju untuk bekerja menerapkan prinsip dan praktik yang diterima secara umum untuk tata kelola, investasi, dan manajemen risiko dari SWF.

Hal itu dikenal sebagai Santiago Principle sejalan dengan INA yang juga sedang menerapkan proses investasi dan manajemen risikonya.

“Keanggotaan asosiasi diberikan hingga tiga tahun,” ujarnya.

Majed menyatakan salah satu tujuan inti forum ini adalah untuk mempromosikan tata kelola yang baik dan praktik manajemen investasi dengan memfasilitasi berbagai pengetahuan antara anggota penuh IFSWF dan anggota asosiasi.

“Dengan bergabung sebagai anggota asosiasi maka INA akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman anggota kami selama puluhan tahun untuk membantunya berkembang sebagai lembaga investasi terkemuka di dunia,” katanya.

Chief Executive Officer of INA Ridha D.M. Wirakusumah mengaku merasa sangat terhormat diterima sebagai anggota asosiasi dari International Forum of Sovereign Wealth Funds.

Ia menuturkan INA akan mengambil langkah untuk mempelajari praktik terbaik global, menjaga transparansi dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang akan memandu INA di masa depan.

“Kami sepenuhnya berniat untuk memenuhi komitmen kami menerapkan Santiago Principle dalam menjalankan organisasi investasi kami yang didorong secara komersial dan kehati-hatian,” tegasnya.

Baca juga: INA bangun platform investasi infrastruktur
Baca juga: Pertamina - INA jajaki kerja sama investasi untuk ketahanan energi
Baca juga: Luhut: investasi UEA ke INA wujud kepercayaan ke pemerintah Indonesia

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021