telat melakukan vaksinasi kepada lansia, maka akan berat rumah sakit kita, akan banyak yang wafat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan seluruh kepala daerah di Indonesia untuk memprioritaskan vaksinasi kepada kelompok warga lanjut usia (lansia).

"Saya minta seluruh gubernur, bupati, wali kota, mempercepat program vaksinasinya, tolong dipastikan diprioritaskan ke lansia," ujar Menkes dalam keterangan pers virtual seusai Rapat Kabinet Terbatas Penanganan COVID-19 dipimpin Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin.

Menkes menjelaskan terkait vaksinasi, saat ini Indonesia sudah menyentuh angka 500.000 suntikan per hari.

Baca juga: Menkes sebut 2,8 juta lansia telah divaksinasi COVID-19

Saat ini Indonesia memiliki stok 20 juta dosis vaksin sehingga untuk 30 hari ke depan, Indonesia diproyeksikan mampu menyuntikkan 500.000-650.000 vaksin per hari.

Dia meminta prioritas vaksin untuk lansia diperhatikan.

"Banyak contoh seperti di Kudus, di Sumatera Selatan, yang kenaikannya cukup tinggi, yang masuk ke rumah sakit dan wafat itu lansia. Kalau kita bisa memprioritaskan vaksinasi kepada lansia, Insya Allah yang masuk ke rumah sakit bisa berkurang, Insya Allah yang wafat juga berkurang," jelasnya.

Baca juga: Menkes: Vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Jabar rendah

Baca juga: Menkes Budi nilai vaksinasi bisa tekan meledaknya biaya kesehatan


Dia mengatakan apabila vaksinasi kepada lansia tinggi seperti di Jakarta, Bali dan Yogyakarta, maka lansia yang terkena COVID-19 hanya akan berstatus OTG atau orang tanpa gejala atau paling berat dirawat di rumah sakit dan bisa keluar kembali.

"Kalau kita telat melakukan vaksinasi kepada lansia, maka akan berat rumah sakit kita, akan banyak yang wafat, dan seluruh tenaga kesehatan, dokter, perawat akan terbebani," ujar dia.

Baca juga: Menkes minta seluruh dokter IDI bantu lakukan vaksinasi COVID-19

Baca juga: Menkes pastikan permintaan vaksin untuk PON bisa dipenuhi

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021