Beijing (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Guangzhou, China, mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia yang berada di Ibu Kota Provinsi Guangdong itu untuk mewaspadai meningkatnya kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

"Hindari kunjungan ke daerah medium atau high risk, khususnya di area sekitar Liwan," demikian imabauan KJRI Guangzhou yang diterima ANTARA di Beijing, Rabu.

KJRI juga mengimbau WNI untuk mengikuti tes PCR jika diinstruksikan satgas anti-epidemi setempat.

"Monitor status aplikasi kartu kesehatan," demikian KJRI.

Jika status di aplikasi yang bisa diunduh dari telepon selular itu masih hijau, maka diperbolehkan menggunakan transportasi publik.

Namun jika statusnya kuning, maka kemungkinan pernah mengunjungi area berisiko atau belum melakukan tes usap sehingga tidak diizinkan menggunakan kendaraan umum.

Beberapa distrik di Guangzhou dan Foshan ditutup total (lockdown) untuk mencegah meluasnya COVID-19 varian terbaru.

Salah satu stadion di Guangzhou disulap menjadi area sementara tes massal PCR yang mampu menampung 120.000 orang per hari.

Beberapa pusat keramaian, termasuk sekolah di Guanzhou dan Foshan juga ditutup.

Bandar Udara Internasional Baiyun di Guangzhou sempat membatalkan 30 persen jadwal penerbangan, baik domestik maupun internasional.

Pada Senin (31/5), Provinsi Guangdong melaporkan 10 kasus domestik dan dua kasus tanpa gejala. 

Baca juga: Paviliun Indonesia resmi dibuka di Taman Burung Nansha Guangzhou
Baca juga: KJRI Guangzhou upayakan pemulangan segera jenazah Sutopo Purwo Nugroho
Baca juga: KJRI Guangzhou keluarkan imbauan terkait MERS

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021