Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono memastikan atlet Merah Putih yang berlaga dalam Olimpiade 2020 Tokyo tidak perlu divaksin lagi setibanya di Jepang nanti.

Ferry mengatakan para atlet yang mayoritas telah menerima vaksin COVID-19 Sinovac dipastikan diperbolehkan masuk Jepang menyusul adanya persetujuan  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk vaksin itu produksi China itu.

“Tidak masalah karena Sinovac sudah diakui WHO dan sudah ada suratnya juga,” kata Ferry saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

“Dan kami juga dari KOI sudah mengirim surat ke TOCOG (Panitia Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo) memberitahukan bahwa kami pakai Sinovac jadi para atlet tidak harus disuntik dengan vaksin yang lain lagi,” sambung dia.

Baca juga: KOI usulkan Rp32 miliar untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo

Ferry menjelaskan vaksinasi atlet menjadi salah satu persyaratan yang ditetapkan penyelenggara. Seluruh kontingen peserta Olimpiade diimbau terlebih dahulu menerima vaksin COVID-19 di negaranya masing-masing.

Penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac hingga saat ini sebetulnya belum disetujui di Jepang.

Pemerintah Jepang sejauh ini hanya menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca.

Namun Selalu lalu WHO resmi memasukkan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh pembuat obat Sinovac Biotech dalam daftar penggunaan darurat sehingga dapat semakin membuka izin perjalanan ke luar negeri.

Meski sudah divaksin, Ferry menjelaskan penyelenggara tetap mewajibkan atlet dan ofisial melakukan tes swab PCR secara rutin, termasuk setibanya di Jepang, selama di dalam Wisma Atlet, dan saat kepulangan.

Baca juga: Demi Olimpiade, CdM janji ambil tindakan soal kendala lapangan atletik

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021