Lebih gampang bagi kita untuk menghemat energi daripada membuat pembangkit
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong keterlibatan generasi muda untuk dapat berkontribusi langsung terhadap upaya konservasi energi ramah lingkungan melalui aksi hemat energi.
 
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya keluar masuk kampus mengadakan sosialisasi dengan harapan pemuda, mahasiswa, termasuk perempuan, bisa memulai dan menerapkan upaya hemat energi.
 
"Lebih gampang bagi kita untuk menghemat energi daripada membuat pembangkit," kata Dadan dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat.
 
Perilaku hemat energi dapat dimulai dengan tiga langkah sederhana yaitu mematikan lampu dan peralatan listrik jika tidak digunakan, mencabut kabel suplai listrik jika peralatan jika peralatannya sudah dimatikan, kemudian mengatur suhu pendingin ruangan pada 25 derajat celsius serta pilih alat berlabel hemat energi.
 
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah generasi Z mencapai 27,94 persen dari total populasi penduduk di Indonesia atau setara 75,49 persen jiwa.

Baca juga: Kementerian ESDM kampanye pelajar berperilaku hemat energi
 
Sementara itu jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen.
 
Dadan menjelaskan pendekatan generasi muda merupakan cara strategis untuk membuka pasar energi baru terbarukan dan konservasi energi.
 
Menurutnya, ilmu pengetahuan terkini dimiliki generasi muda karena mereka lebih cepat memahami konteks, bukan generasi berusia di atas 50 tahun.
 
Pemerintah mendorong energy serving company (Esco) sebagai bisnis baru yang berlandaskan realisasi penghematan energi karena potensinya masih besar.
 
"Semua harus kita kembangkan market dan industrinya secara bersama-sama," kata Dadan.

Baca juga: Kantor Menteri ESDM raih penghargaan Gedung Hemat Energi Se-ASEAN

Baca juga: Kementerian ESDM: 12 proyek PLTU batu bara batal dibangun


 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021