Dar Es Salaam (ANTARA) - Tanzania mengatakan pada Jumat (4/6) bahwa kedutaan dan lembaga internasional dapat mengimpor vaksin COVID-19 untuk memvaksinasi warga dan staf mereka terhadap virus corona.

Izin tersebut merupakan bagian dari pendekatan yang lebih proaktif untuk mengatasi penyakit virus corona setelah kematian Presiden John Magufuli pada Maret tahun lalu. Magufuli meremehkan pandemi dan menyatakan keraguan terhadap vaksin.

Pengumuman itu muncul setelah para ahli mempresentasikan rencana kepada Presiden Samia Suluhu Hassan, termasuk peluncuran vaksin di negara itu.

"Presiden Samia (Suluhu Hassan) mengatakan kedutaan dan organisasi internasional telah diizinkan untuk mengimpor vaksin COVID-19 untuk menginokulasi warga negara dan staf mereka sendiri untuk memenuhi persyaratan negara dan institusi mereka dan menghilangkan hambatan dalam pekerjaan sehari-hari mereka," kata kantor kepresidenan dalam pernyataan.

Kementerian kesehatan akan mengatur impor vaksin untuk mereka, tambahnya.

Tanzania adalah salah satu dari segelintir negara Afrika yang belum menerima vaksin, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Pemerintah melaporkan 509 infeksi dan 21 kematian terkait virus corona sebelum berhenti melaporkan kasus pada Mei 2020.

Para ahli telah menyarankan pemerintah untuk melanjutkan penerbitan statistik yang akurat.

Sumber : Reuters

Baca juga: Tanzania hentikan penerbangan rute India di tengah tsunami COVID-19

Baca juga: WHO belum dapat informasi tentang penanganan COVID-19 di Tanzania

Baca juga: Presiden Tanzania John Magufuli meninggal setelah menghilang 2 minggu


 

WHO beri izin penggunaan vaksin Sinovac

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021