93 persen warga mengaku tidak pernah punya pengalaman buruk dengan pelayanan pemerintahan
Surabaya (ANTARA) - Survei persepsi publik yang dilakukan mahasiswa Magister Manajemen (MM) Universitas Airlangga (Unair) menyebut 80 persen warga Kota Surabaya mengaku puas dengan kinerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Survei itu memotret berbagai agenda yang menjadi perhatian masyarakat Surabaya dalam 100 hari Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji," kata Koordinator Peneliti MM Unair Irviene Maretha saat menyampaikan hasil surveinya di depan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Balai Kota Surabaya, Sabtu.

Penelitian ini dilakukan mahasiswa MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Angkatan 55/AP. Survei dilaksanakan pada 15-25 Mei 2021, dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 100 responden. Margin of error sebesar kurang lebih 4 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Menurut dia, ada beberapa topik permasalahan yang disurvei, salah satunya persepsi tentang pelayanan pemerintah. Survei itu menyebut 93 persen warga mengaku tidak pernah punya pengalaman buruk dengan pelayanan pemerintahan.

Alumni manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Paramadina 2009 ini menjelaskan, terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam memberikan pelayanan secara daring juga mendapat sentimen positif dari warga. Sebanyak 67 persen warga merasa lebih mudah mendapat pelayanan, dan 98 persen warga tidak pernah dipersulit dalam pelayanan pemerintahan.

"Masyarakat menginginkan Pemerintahan Eri Cahyadi meneruskan jejak kemajuan kota yang dirintis pemerintah sebelumnya, Tri Rismaharini. Secara meyakinkan sejauh ini dipersepsi oleh masyarakat Eri Cahyadi-Armuji masih on the track," katanya.

Dua faktor penting yaitu pelayanan publik dan transparansi kebijakan menjadi dua hal yang diharapkan untuk terus diutamakan. Selain itu, juga konsistensi menjalankan sosialisasi terkait penerapan sistem daring yang telah diterapkan, diharapkan dapat ditingkatkan," kata Irviene yang saat ini bekerja di Good Doctor Technology Indonesia.

Terkait infrastruktur jalan, peneliti lainnya yang juga mahasiswa magister manajemen Didik Prasetiyono menjelaskan, 93 persen warga setuju jalanan dan pedestrian di Kota Surabaya sudah bagus. Begitu pula dengan dengan akses ke tempat tinggal, 91 persen populasi merasa puas atas fasilitas kemajuan infrastruktur jalan.

Sedangkan terkait masalah banjir, lanjut Didik, 87 persen warga pernah merasakan situasi banjir saat hujan. Yang unik adalah, meski mengalami banjir, 53 persen warga menganggap banjir hal yang biasa dan masih dalam tatanan wajar. Sedangkan 42 persen warga tidak mempersoalkan masalah banjir tersebut.

"Soal banjir, kecepatan surutnya genangan menjadi alat ukur toleransi terhadap persepsi bahwa banjir masih wajar, hanya ada 5 persen yang merasa banjir sangat parah saat musim hujan hingga marah mengesalkan hati," katanya lagi.

Karena itu, kata dia, rekomendasi terhadap isu banjir ini adalah kebijakan kota tentang pengaturan drainase yang terintegrasi dan pembangunan rumah pompa di daerah rawan banjir.

"Kami sertakan juga peta lokasi kecamatan mana saja yang harus ditreatment segera," ujar Didik yang saat ini menjabat Direktur Operasi PT SIER.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih atas riset yang telah dilakukan mahasiswa MM Unair. Masukan-masukan dalam riset ini akan menjadi pertimbangan Pemkot Surabaya dalam pengambilan keputusan kebijakan.

"Harapan saya, masukan-masukan dan evaluasi ini tidak hanya berhenti di sini saja, tapi bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya agar saya dapat potret persepsi masyarakat dari berbagai pihak. Selain itu, kami juga akan melakukan kolaborasi, tidak hanya soal survei, tapi juga usaha konkret untuk menyelesaikan masalah di Surabaya," ujar Eri Cahyadi.
Baca juga: Wali Kota persilakan kepala OPD Surabaya yang enggan berinovasi mundur
Baca juga: Wali Kota Surabaya teladani kepemimpinan Bung Karno

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021