Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama pengembangan aerotropolis di wilayah Ibu Kota Baru Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur.

Kesepakatan kerja sama itu ditandani penadatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Penelitian UGM, Prof Mustofa dan Kapusbalitbang Transportasi Udara Kemenhub, Capt. Novyanto Widadi di Balairung, Kantor Pusat UGM, Selasa.

"Sebelumnya antara UGM dan Balitbanghub Kemenhub telah melakukan kerja sama bidang tri dharma, pengembangan SDM dan teknologi transportasi. Harapannya bisa terus memperkuat kerja sama yang telah terjadi sehingga mohon bantuan UGM bisa menjadi partner straregis Balitbanghub Kemenhub," kata Kepala Balitbanghub Kemenhub Umar Aris.

Baca juga: Tunggu pengesahan UU, Kementerian PUPR siapkan desain ibu kota baru

Umar menyampaikan nota kesepahaman itu menjadi langkah awal dalam rangka usaha kerja sama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian dan fasilitas yang dimiliki masing-masing pihak dalam penyelenggaraan kerja sama Pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibukota Negara Baru.

Selain itu juga menggali potensi kolaborasi kedepan baik dalam aspek penelitian, penyediaan, maupun pengembangan SDM.

Ia mengungkapkan Balitbanghub Kemenhub memiliki tugas melakukan penelitian dan pengembangan transportasi di tanah air termasuk transportasi udara.

Oleh sebab itu, pihaknya terus mengupayakan penelitian untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di bidang transportasi di Indonesia sekaligus memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi bangsa.

Baca juga: Kemenhub rancang sistem transportasi modern di ibu kota baru

Berbagai penelitian di bidang strategis telah dilakukan terkait kemanan transportasi, konektivitas dan aksesibilitas, pengembangan transportasi, sistem transportasi ibukota negara baru, pengembangan transportasi di dearah 3T, peningkatan SDM dan kelembagaan transportasi dan lainnya.

"Kemajuan transportasi membutuhkan inovasi dan sinergi antar pemangku kepentingan melalui pendekatan pentahelix sehingga perlu kolaborasi antara akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, serta media. Harapannya melalui kesepahaman bersama ini bisa terjalin kerja sama yang sinergis dan implementatif," kata dia.

Rektor UGM Prof Panut Mulyono menyambut baik kerja sama yang akan dilakukan dalam pengembangan aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara Baru.

"Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bersama ini diharapkan kerja sama antara kdeua belah pihak bisa semakin kuat. UGM bisa memberikan berbagai hal yang dimiliki dalam pengembangan perhubungan di Indonesia," kata dia.

Menurutnya, semakin maju sebuah negara maka mobilitas masyarakatnya juga semakin meningkat. Meski mobilitas masyarakat saat ini dibatasi karena adanya pandemi, tetapi ke depan pergerakan manusia akan berjalan semakin intens.

"Disini peran perhubungan sangat luar biasa karena persoalan kenyamanan, kemanan, dan ketepatan transportasi menjadi hal yang penting," ujar Panut.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021