Jakarta (ANTARA) -- Seiring dengan perkembangan Industri Perasuransian, Tata Kelola, Manajemen Resiko dan Kepatuhan (Governance, Risk and Compliance/GRC) mutlak diperlukan untuk mendukung pencapaian kinerja pada setiap level organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara terukur dan akurat. Dalam rangka mendorong literasi pengimplementasian GRC bagi para pelaku industri asuransi, perusanaan reasuransi nasional, Tugure menyelenggarakan Webinar GRC Series bekerjasama dengan IRMAPA.
 
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Tugure Adi Pramana mengatakan, webinar ini dirancang sebagai ruang diskusi bagi para peserta dalam mengembangkan wawasan tentang potensi positif dari transformasi digital dalam bisnis asuransi, dan atau sektor jasa keuangan.
 
"Webinar ini pun memungkinkan kita menilik peranan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan dalam membangun ketahanan organisasi menghadapi perubahan yang muncul dari tren transformasi digital," ucapnya.
 
Diikuti oleh 129 mitra usaha, event bertajuk "The New Frontier for GRC: Digital Transformations Trend in Indonesia Financial Services” ini turut menghadirkan sejumlah narasumber yakni Kepala Bagian Direktorat Penunjang IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Anshori, Technical Adviser Center for Risk Management & Sustainability (CRMS) Indonesia - Sekretaris Jenderal Asosiasi GRC, Victor Riwu Kaho, dan Ketua Umum IRMAPA Charles R.Vorst.
 
"Organisasi tidak dapat lagi mengelak dari kenyataan bahwa digital telah menjadi kebutuhan saat ini dan enabler paling efektif untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berbeda dan unik," ujar Charles R. Vort selaku pembicara kunci.
 
Sementara itu, Muhammad Anshori menjelaskan pandangannya tentang potensi risiko dan peluang pada bisnis jasa keuangan, khususnya perasuransian, yang timbul dari tren transformasi digital, serta peran OJK dalam membangun kesiapan sektor jasa keuangan Indonesia.
 
“Membangun pemahaman/memperluas wawasan tentang bagaimana GRC berperan dalam membangun ketahanan/ketangguhan organisasi dalam menghadapi perubahan bersifat VUCA di era transformasi digital," tutup Victor Riwu Kaho.
 
 
 
 
 
 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021