Penerbitan obligasi China Jan-Mei jauh dari perkiraan, menunjukkan percepatan penerbitan dari Juni, yang dapat menurunkan aliran uang ke pasar ekuitas
Shanghai (ANTARA) - Saham China berakhir lebih rendah pada hari Jumat, terseret oleh perusahaan minuman keras dan keuangan, dan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut, sementara data menunjukkan pertumbuhan kredit negara yang lebih luas melambat pada Mei.

Indeks saham unggulan CSI300 turun 0,9 persen menjadi 5.224,70, sedangkan Indeks Komposit Shanghai turun 0,6 persen menjadi 3.589,75.

Indeks minuman keras CSI300 merosot 3,3 persen di tengah kekhawatiran terus-menerus atas valuasi yang tinggi, sementara indeks keuangan CSI300 turun 1,1 persen.

Pabrik Bir Jiangsu Yanghe, Pertanian Shunxin Beijing, dan Anggur Xinghuacun Fen turun antara 1,1 persen dan 10,0 persen.

Untuk minggu ini, CSI300 turun 1,1 persen, sedangkan SSEC (Shanghai Stock Exchange Composite) turun 0,1 persen.

Baca juga: Saham di China dibuka menguat perpanjang kenaikan dua hari sebelumnya

Banyak analis dan pedagang berpendapat sangat minim momentum untuk mendorong reli yang kuat dengan perkiraan bahwa Beijing akan mempertahankan likuiditas yang stabil dan kebijakan moneter yang ketat.

Gubernur bank sentral China mengatakan inflasi "terkendali" dan kebijakan moneter akan tetap stabil, sehari setelah kekhawatiran inflasi merebak oleh data yang menunjukkan kenaikan tercepat dalam harga pabrik dalam 12 tahun.

"Penerbitan obligasi China Jan-Mei jauh dari perkiraan, menunjukkan percepatan penerbitan dari Juni, yang dapat menurunkan aliran uang ke pasar ekuitas," kata Luo Huibiao, penasihat investasi dari Guosen Securities.

Baca juga: Saham Eropa naik 6 hari beruntun, terkerek saham tambang dan travel

Perhatian investor juga terpengaruh menjelang liburan Festival Naga tiga hari, yang dimulai dari hari Sabtu.

Pinjaman bank baru China secara tak terduga naik di bulan Mei dari bulan sebelumnya, tetapi pertumbuhan kredit yang lebih luas terus melambat karena bank sentral berusaha menahan kenaikan utang.

Para pemimpin tertinggi China telah berulang kali menyatakan akan menghindari perubahan kebijakan yang tajam, menjaga biaya pinjaman tetap rendah dan memberi tahu bank untuk mempertahankan dukungan bagi perusahaan kecil, sambil lebih waspada dalam memberikan kredit ke area ekonomi yang panas.

Namun, saham perusahaan terdaftar yang berbasis di Zhejiang China melonjak, karena investor menyambut dukungan kebijakan terbaru Beijing untuk provinsi tersebut.

Baca juga: Saham China ditutup naik karena kekhawatiran inflasi mereda

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021