Jakarta (ANTARA) - Seorang warga Sorong Selatan menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mauser buatan Jerman yang masih dalam kondisi baik dan 49 butir peluru ke Komando Distrik Militer (Kodim) 1807/Sorong Selatan, Papua Barat.

Penyerahan senjata itu merupakan salah satu bukti bahwa situasi di Sorong Selatan telah aman dan kondusif, kata Komandan Distrik Militer 1807/Sorong Selatan Letkol Inf Batara Alex Bulo sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, yang diterima di Jakarta, Sabtu.

“Upaya yang telah dilakukan oleh jajaran Kodim 1807/Sorsel (Sorong Selatan) melalui kegiatan binter (bina teritorial) dan komsos (komunikasi sosial) telah berjalan baik. Terbukti adanya kepercayaan warga terhadap prajurit dan satuan TNI dalam menjaga keamanan dan ketenteraman kehidupan warga masyarakat,” terang Batara Alex.

Dalam keterangan yang sama, pihak Kodim dan Penerangan Kodam menyebut warga tersebut tidak bersedia untuk disebutkan namanya.

Senjata jenis Mauser dan beberapa peluru/munisi yang diserahkan oleh warga Kampung Moswaren Lama itu merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Sebanyak 49 peluru yang diserahkan itu, di antaranya berjenis kaliber 5,39; kaliber 3,17; kaliber 9,8; munisi senjata api AK kaliber 7,62; munisi M16A1 kaliber 5,56; dan munisi senjata kejut kaliber 7,62.

Masyarakat Papua Barat, termasuk yang tinggal di Pegunungan Arfak, kerap menggunakan senjata api itu sebagai mas kawin, alat membela diri, dan berburu.

Batara mengatakan pihaknya akan terus memberi pemahaman kepada warga mengenai pentingnya menyerahkan senjata api ke aparat berwajib dan mengubah kebiasaan menjadikan senjata api sebagai mas kawin.

Mas kawin, menurut dia, dapat diganti dengan barang yang bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari misalnya kain adat, alat dan perlengkapan dapur, atau barang-barang berharga lainnya.

Tidak hanya itu, Kodim 1807 juga akan melanjutkan program-program pembinaan sehingga masyarakat akan sukarela menyerahkan senjata api yang mereka punya atau simpan.

“Sesuai arahan Bapak Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bahwa kami harus bisa merebut hati dan perasaan masyarakat Papua sehingga kami dicintai oleh rakyat,” ujar Batara.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2021