Jakarta (ANTARA) - Masih tingginya kasus positif di Kelurahan Cilangkap disebabkan sebagian besar warga lalai dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Saat ini tercatat naik lagi jadi 64 kasus COVID-19, padahal sebelumnya sempat 52 kasus karena masih banyak masyarakat yang lalai," kata Kartini, petugas Kelurahan CIlangkap yang juga anggota Satgas COVID-19 di Jakarta,
 Kamis.

Akibat tingginya kasus COVID-19 di Kelurahan Cilangkap membuat RT dan RW di kawasan tersebut memberlakukan karantina (lockdown) skala mikro seperti dilaksanakan di RT 03 dan RW 03. "Dari 64 kasus positif tersebut satu orang meninggal dunia," katanya.

RT 03 dan RW 03 sempat mengalami lonjakan kasus COVID-19 mencapai 104 kasus setelah lebaran.

Kebanyakan kasus yang terjangkit, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala). Kartini menduga penyebab kenaikan kasus tersebut akibat lalainya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Putri Indonesia ikuti vaksinasi COVID-19
Baca juga: Anies ingatkan berbagai kegiatan di Jakarta harus taat prokes
Petugas Satgas melakukan penyemprotan disinfektan rutin kepada rumah warga Cilangkap yang terpapar virus COVID-19. (ANTARA/Anisyah Rahmawati)
Setelah mengalami lonjakan kasus, kelurahan langsung menyelenggarakan "swab" massal dan melakukan vaksinasi di RT 03 RW 03 untuk mencegah meluasnya penularan.

Kartini menyampaikan seluruh warga RT 03 dan RW 03 Cilangkap sudah melakukan "swab" massal dan juga vaksin. Tetapi untuk sebagian warga terutama lansia enggan untuk di vaksin salah satunya karena mereka yang mempunyai gejala penyakit tertentu yang pada akhirnya tidak jadi melakukan vaksinasi.

Dalam upaya mencegah virus COVID-19, Kelurahan Cilangkap melakukan disinsifektan rutin terhadap rumah-rumah yang terjangkit COVID-19 serta mengadakan program lingkungan (proling) berkolaborasi dengan pengurus RT dan RW untuk mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta menempelkan stiker peringatan atau pencegahan COVID-19.

Kartini berharap agar seluruh masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) terutama kepada masyarakat jangan menyepelekan adanya virus COVID-19. Jangan merasa virus ini tidak ada atau tidak berbahaya, mengingat nyatanya virus tersebut ada dan berbahaya.

Minggu malam (13/6) dalam apel bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), Gubenur DKI Jakarta Anis Baswedan mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga prokes ketat karena masih tingginya kasus COVID-19 di DKI Jakarta.

Pewarta: Anisyah Rahmawati/Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021