Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Jenderal DPR RI menggelar "Magang di Rumah Rakyat" bagi mahasiswa untuk belajar mengenai tugas dan fungsi DPR melalui konsep "Merdeka Belajar".

"Merdeka Belajar menjadi konsep penting dalam menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat," kata Sekjen DPR RI Indra Iskandar dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.

Melalui konsep merdeka belajar, kata dia, mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus. Melalui konsep ini pula, filosofi dari pendidikan akan diubah.

Menurut dia, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas, sehingga mahasiswa memiliki kompetensi baru, dan lebih siap untuk menghadapi kebutuhan jaman yang berdinamika.

Oleh karena itu, lanjut Indra, dengan konsep Merdeka Belajar ini, Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai salah satu Kesekretariatan Lembaga yang menjadi mitra dari program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut andil dalam meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan program sarjana melalui program Magang Bersertifikat-Kampus Merdeka melalui program "Magang di Rumah Rakyat".

Baca juga: Rektor: Uhamka telah menerapkan Kampus Merdeka sejak lama
Baca juga: Kampus Merdeka Vokasi diluncurkan untuk integrasikan pendidikan vokasi
Baca juga: ISI Denpasar libatkan 61 tokoh susun Kurikulum Merdeka Belajar


Dia menyebutkan, DPR RI mempunyai tiga fungsi yaitu legislasi, pengawasan dan anggaran dalam kerangka representasi rakyat serta melaksanakan fungsi diplomasi parlemen.

"Peserta magang akan belajar business process (proses bisnis) pelaksanaan ketiga fungsi DPR RI melalui keterlibatan pada rangkaian proses tersebut secara langsung. Harapannya pelaksanaan magang ini akan memberikan manfaat positif baik bagi peserta magang, perguruan tinggi, Setjen maupun DPR RI," paparnya.

Dikatakannya, dalam program "Magang di Rumah Rakyat", penting sekali untuk memberikan konteks yang tepat pada setiap mahasiswa sebagai peserta magang, terutama dalam hal pelaksanaan fungsi-fungsinya yaitu legislasi, pengawasan, dan anggaran.

Dalam kesempatan itu, Indra menjelaskan, pada saat pertama kali datang, mahasiswa akan menjalani serangkaian kuliah/ceramah dari para narasumber yang kompeten di bidangnya tentang ketatanegaraan serta kerumahtanggaan DPR RI dari para pimpinan di Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai dasar pemahaman mereka mengenai ketatanegaraan dan tata kerja di DPR RI.

Tahap berikutnya, tambah dia, mahasiswa magang akan terlibat langsung dan tidak langsung dalam setiap proses pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI baik pada masa sidang maupun masa reses.

"Pembelajaran untuk mahasiswa magang akan dilakukan melalui enam mekanisme pembelajaran, yakni kuliah umum, audiensi, observasi, magang, simulasi dan evaluasi," tuturnya.

Selama satu semester, tambah dia, mahasiswa magang akan mengikuti proses dan dan segala macam aktivitas dalam koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran kepada DPR RI. Proses dan aktivitas tersebut akan dipandu oleh pendamping (Mentor) internal yang ada dalam unit tersebut.

Dalam prosesnya, mahasiswa magang akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bisa berkolaborasi dan menjalani magang dengan lebih terstruktur, yang juga disesuaikan dengan kapasitas ruangan dan protokol kesehatan yang berlaku.

Kegiatan dalam aktivitas ini lebih bersifat mempelajari "business process" Setjen DPR RI untuk menemukan tantangan yang bisa ditemukan, dan kemudian memberikan usulan solusi yang bisa dilakukan di masa mendatang.

Untuk melakukan aktivitas ini, kata Indra, setidaknya membutuhkan 55 mahasiswa magang yang menempati posisi sebagai Parliamanent Trainee.

Pemagang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran selama program magang, dengan capaian pembelajaran yang akan dikonversikan ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) kurikulum masing-masing kampus asal mahasiswa.

Untuk bisa menjalani magang dengan baik, ucap dia, pemagang juga akan mendapatkan pembekalan dan induksi awal, serta dipasangkan dengan mentor profesional yang akan mendampingi para pemagang selama proses magang berlangsung.

Pengenalan Sistem, Mekanisme Kerja, serta Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPR RI itu akan digelar pada 23 Agustus 2021 hingga 31 Januari 2022, dengan masa pendaftaran pada 10 Juni hingga 30 Juli 2021.

Sementara itu, Setjen DPR juga menggelar program Perancangan Satu Data DPR RI (Programmer/developer, Website Designer, Mobile programmer, Data Analyst) pada 16 Agustus 2021 hingga 31 Januari 2022, dengan durasi pendaftaran pada 10 Juni sampai dengan 30 Juli 2021.

Selama satu semester, tambah Indra, mahasiswa magang akan melakukan kajian dan analisis untuk perancangan sistem terintegrasi satu data DPR RI berdasarkan proses bisnis yang ada dan aplikasi-aplikasi unit yang sudah ada.

Tujuannya, untuk menghasilkan rancangan awal yang bisa digunakan sebagai acuan pengembangan sistem satu data DPR RI.

"Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi sumber data dari unit yang ada dan aplikasi yang selama ini digunakan oleh masing-masing unit untuk berbagai keperluan, didampingi oleh mentor profesional dan 'coach' berprofil tinggi," ucapnya.

Pemagang terpilih juga akan mendapatkan kurikulum pembelajaran selama program magang, dengan capaian pembelajaran yang akan dikonversikan ke dalam SKS kurikulum masing-masing kampus asal mahasiswa.

"Untuk bisa menjalani magang dengan baik, pemagang juga akan mendapatkan pembekalan dan induksi awal, serta dipasangkan dengan mentor profesional yang akan mendampingi para pemagang selama proses magang berlangsung," demikian Indra Iskandar.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021