Membangun gudang logistik perlu, sebab berkaca dari pengalaman bencana alam 28 September 2018 lalu, ketersediaan logistik dalam situasi tanggap darurat sangat terbatas, karena tidak ada gudang penampungan yang cukup memadai
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu merencanakan pembangunan gudang logistik yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan logistik kedaruratan dalam rangka upaya antisipasi serta penanggulangan bencana di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

"Rencananya nanti akan dibangun di empat titik strategis sebagai upaya mempercepat distribusi logistik jika sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat rapat capaian 53 program Pekot Palu, di Palu, Selasa.

Wali kota menjelaskan pembangunan gedung logistik bencana baru bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2022. Oleh karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu disarankan agar membuat perencanaan yang baik didukung dengan kajian-kajian teknis lainnya.

Menurut wali kota, membangun gudang logistik dinilai perlu, sebab berkaca dari pengalaman bencana alam 28 September 2018 lalu, ketersediaan logistik dalam situasi tanggap darurat sangat terbatas, karena tidak ada gudang penampungan yang cukup memadai.

Oleh karena itu, Pemkot Palu menggagas pembangunan gedung tersebut dalam rangkan menjaga ketersediaan pasokan logistik sebagai langkah antisipasi.

"Rencananya kami tempatkan di empat titik yang dianggap strategis. Namun untuk menentukan keempat titik tersebut, butuh kajiaan teknis sehingga realisasi pembangunannya nanti tepat," kata Hadianto.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Palu Singgi B Prasetyo mengemukakan, pihaknya telah melakukan survei awal terhadap rencana pembangunan infrastruktur gudang di sekitar titik evakuasi.

Namun dari survei tersebut, pihaknya masih menemukan sejumlah kendala di antaranya yakni menyangkut persoalan lahan, sebab tidak semua kawasan yang direncanakan merupakan lahan milik pemerintah, ada sebagian diantaranya mlik warga.

Lalu, kapasitas gudang logistik belum ada kajian teknis dilakukan BPBD setempat, sehingga pihaknya mengusulkan pada perencanaan penanggulangan bencana dan rencana kontigensi yang dimulai tahun ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menghitung kapasitas gudang.

"Dua dokumen ini akan tergambar seperti apa kebutuhan-kebutuhan logistik bencana, sehingga kami masih menunggu hasil perencanaan ini agar realisasinya nanti berkesinambugan," katanya.

Ia menilai, tempat penyimpanan logistik yang memadai sangat dibutuhkan, sebab bencana tidak dapat diprediksi, apalagi Kota Palu berdasarkan peta kebencanaan masuk dalam daftar daerah rawan bencana alam.

"Kita tentunya tidak menginginkan bencana, tetapi perlu upaya antisipasi mitigasi bencana," demikian Singgi B Prastyo.

Baca juga: Presiden: Distribusi logistik korban bencana perlu perbaikan

Baca juga: Pemkot Palu: Logistik masih disalurkan untuk pengungsi

Baca juga: 340 ton logistik diberikan Pemkot Surabaya untuk korban bencana Palu

Baca juga: Pemkot Palu bantu logistik untuk korban bencana di Sulbar

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021