Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sejumlah ruas jalan dan jembatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kerusakan parah akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut usai hujan deras sejak Rabu (16/6) sore hingga Kamis dini hari.

BPBD Kabupaten Tulungagung mencatat sedikitnya ada sembilan titik longsor teridentifikasi yaitu empat titik di wilayah Kecamatan Sendang dan lima titik di Kecamatan Pagerwojo. Dua kecamatan ini bersebelahan dan sama-sama berada di kaki lereng Gunung Wilis.

"Kami akan datangkan alat berat untuk mempercepat pemulihan akses jalan, jembatan serta jaringan listrik di desa-desa yang terdampak," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Kamis.

Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut, namun sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat longsor.

Bencana longsor juga membuat 270 KK di Desa Nglurup Kecamatan Sendang terisolir imbas rusaknya akses jalan utama menuju desa pegunungan itu.

Bupati yang sempat meninjau dampak banjir-longsor di wilayah Desa Nglurup, Sendang dan Pagerwojo mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada, khususnya bagi rumah yang posisinya berada dekat tebing.

Baca juga: Tiga rumah roboh dan satu meninggal akibat longsor di Banyuwangi
BBaca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak-Banten: Waspadai longsor susulan


 
Kondisi akses jalan beton yang rusak parah diterjang banjir-longsor di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Kamis (17/6/2021).  ANTARA/HO-BPBD Tulungagung


Salah satu warga yang rumahnya rusak terkena longsor, Misni 67) warga Dusun Selogiri Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo harus merelakan tiga karung gabah dan empat karung berasnya tertimbun longsor.

Salah satu perangkat Desa Penjor, Juwairi mengatakan data sementara, longsor itu menyebabkan tujuh rumah warga rusak.

Ia menjelaskan, curah hujan yang tinggi di daerah atas juga menyebabkan debit air sungai meningkat. "Tebing-tebing yang sebelumnya sudah retak terisi air hujan hingga terjadilah pergerakan tanah yang menjadi longsor," katanya.

Menurut dia, akibat rusaknya jalan itu, warga harus memutar sejauh tiga kilometer. Untuk sementara warga melaksanakan perbaikan jalan secara mandiri dengan bahan seadanya.

Usai perbaikan mandiri, jalan selebar empat meter ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. 

Baca juga: Sungai tertimbun longsor, Perumahan Nerada Tangerang Selatan banjir
Baca juga: BPBD catat jumlah pengungsi longsor Cibeber-Cianjur bertambah
Baca juga: Jalur alternatif Cipanas-Jonggol terputus akibat longsor

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021