Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus modern untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

Minimum Essential Force (MEF) juga harus memenuhi targetnya sehingga alutsista di Indonesia dapat menjadi mutakhir, kata Wapres Ma’ruf saat menghadiri Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad ke-21 di Sentul, Jawa Barat, Jumat.

"Target pemenuhan MEF, yang merupakan basis kebijakan modernisasi alutsista, perlu terus diupayakan. Dukungan profesionalisme dan SDM unggul menjadi kata kunci dalam rangka mewujudkan pertahanan dan keamanan negara," kata Wapres di Universitas Pertahanan Jawa Barat.

Baca juga: Menhan: Sistem pertahanan, keamanan nasional perlu aktualisasi

Selain itu, Wapres juga berpesan agar kemampuan TNI sebagai komponen utama pertahanan untuk terus diupayakan sehingga dapat menghadapi berbagai ancaman bagi negara.

"Tujuannya agar siap dikerahkan setiap saat, baik untuk menghadapi ancaman militer, ancaman non-militer maupun ancaman hibrida," tambahnya.

Dalam mendukung sistem pertahanan dan keamanan negara lebih baik, seluruh elemen bangsa harus mendapatkan pembekalan yang optimal, mulai dari Pemerintah, TNI, Kepolisian dan seluruh masyarakat.

"Pemerintah, TNI, Kepolisian dan masyarakat perlu mendapatkan pembekalan agar memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan; sehingga segala ancaman dan tantangan yang muncul bisa dihadapi dengan baik," jelasnya.

Kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman bagi bangsa tersebut juga harus diperkuat secara inklusif dan kolaboratif oleh TNI, Polri dan seluruh lapisan masyarakat.

"Itu membutuhkan kepedulian, inovasi dan kreativitas yang tinggi agar sumber daya nasional yang dimiliki, meskipun terbatas, dapat diberdayakan secara efektif dan efisien," ujar Wapres.

Baca juga: Peneliti: Pengadaan alutsista butuh perencanaan jangka panjang

Baca juga: Pengamat: Modernisasi alutsista perlu mendapat apresiasi


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021