Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan sebanyak 224 orang penderita COVID-19 di provinsi itu dinyatakan sembuh, per Rabu ini, sehingga total kasus sembuh telah mencapai 14.092 orang, 

“Penderita COVID-19 yang sembuh bertambah lagi 224 orang. Meski kasus tampak turun, tetapi kita tidak boleh lengah,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.

Jubir yang akrab disapa SAG itu mengatakan penambahan pasien sembuh paling banyak warga Banda Aceh yang mencapai 146 orang, kemudian warga Aceh Besar 15 orang, Bireuen 12 orang, Lhokseumawe 11 orang, Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya sembilan orang.

Selanjutnya warga Kabupaten Simeulue enam orang, Pidie Jaya dan Aceh Utara lima orang, Aceh Timur tiga orang serta masing-masing satu orang warga Kota Sabang, Aceh Barat dan Aceh Tengah, katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Aceh: Usia jadi salah satu faktor kasus meninggal

Baca juga: Kepala Dinas PUPR Nagan Raya Aceh dan 10 stafnya terpapar COVID-19


Selain pasien sembuh, lanjut SAG, per hari juga terjadi penambahan konfirmasi kasus baru sebanyak 156 orang yakni warga Banda Aceh 46 orang, Aceh Besar 29 orang, Aceh Tengah 24 orang, warga luar daerah Aceh delapan orang dan puluhan kasus lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

“Sementara penderita COVID-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir bertambah enam orang yakni dua orang warga Aceh Tamiang dan Bireuen serta satu orang warga Aceh Timur dan Kota Langsa,” katanya.

Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 18.590 orang, di antaranya warga yang telah sembuh 14.092 orang, 750 orang telah meninggal dunia dan 3.748 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.

Jubir menambahkan bahwa meski kasus sembuh terus bertambah, tetapi masyarakat provinsi ujung barat Indonesia itu diminta agar tidak renggang menerapkan protokol kesehatan mengingat penularan masih terus terjadi di tengah masyarakat.

“Perkiraan penularan COVID-19 masih sangat tinggi dalam masyarakat bukan hal mengada-ada. Maka itu perilaku disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas sangat penting selama pandemi ini,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga terus gencar melakukan vaksinasi COVID-19 dalam upaya membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dari ancaman virus corona. Karena masyarakat diminta agar tidak takut untuk melakukan penyuntikan vaksin agar pandemi dapat segera terkendali.

“Bila herd imunity tercapai, penyebaran virus corona akan berhenti dan pandemi COVID-19 pun akan berakhir,” katanya.*

Baca juga: Pemerintah Aceh canangkan vaksinasi disabilitas mental di RSJ

Baca juga: Bertambah 79 orang, pasien sembuh dari COVID di Aceh jadi 13.868

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021