Lebak (ANTARA) -
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divre Lebak-Pandeglang menyerap gabah petani mencapai 2.000 ton untuk kebutuhan pangan selama enam bulan ke depan.
 
"Ketersediaan pangan di tengah pandemi COVID-19 relatif aman, " kata Kepala Gudang Perum Bulog Malingping Kabupaten Lebak Dodi di Lebak, Rabu.
 
Penyerapan gabah itu guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani Kabupaten Lebak dan Pandeglang, untuk kebutuhan pangan masyarakat.
 
Perum Bulog berkomitmen untuk menampung gabah petani dengan Rp5.300/ kg dan diperkirakan perputaran uang sekitar Rp90 miliar.
 
"Kami yakin perguliran uang sebesar itu dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, " katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, penyerapan gabah 2.000 ton jika diakumulasikan menjadi pangan sebanyak 1.250 ton setara beras.
 
Selain itu juga ditambah stok beras yang ada di Gudang Perum Bulog Lebak-Pandeglang sebanyak 1.000 ton, sehingga persedian beras total menjadi 2.250 ton.
 
Dengan demikian, pihaknya menjamin persediaan pangan relatif aman hingga enam bulan kedepan.
 
Penyerapan gabah dari petani itu kemungkinan besar dijadikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), karena tahun 2021 tidak ada program untuk permintaan beras Bulog.
 
Sebelumnya, Perum Bulog melayani permintaan beras program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maupun beras untuk masyarakat sejahtera (Rasta) yang digulirkan Kementerian Sosial.
 
Karena itu, stok CBP yang ada dapat dijadikan persediaan pangan untuk menangani kebencanaan maupun operasi pasar (OP) jika harga pangan melonjak.
 
"Kami berharap panen Agustus tahun ini juga gabah petani bisa diserap, " katanya.
 
Sementara itu, sejumlah petani Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka merasa lega setelah Perum Bulog menyerap gabah petani sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.
 
Pengalaman beberapa tahun lalu petani disini merugi besar setelah hasil panen kondisi gabah membusuk, karena tidak ada yang menampung itu.
 
"Kami berharap panen awal Agustus 2021 bisa ditampung Bulog karena harganya cukup menguntungkan dibandingkan oleh tengkulak," kata Ahmad (55) seorang petani warga Wanasalam, Kabupaten Lebak
Baca juga: Petani Lebak berharap bantuan di tengah anjloknya harga gabah
Baca juga: Perum Bulog Lebak-Pandeglang tercepat distribusikan BSB di Banten

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021