Jakarta (ANTARA) - Tak banyak yang bisa dicatat dari riwayat pertemuan kedua negara sebelumnya, meskipun pertandingan 16 Besar antara Ukraina dan Swedia yang digelar di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Rabu dini hari pukul 02.00 WIB adalah yang kedua bagi kedua tim dalam level kompetitif setelah Euro 2012.

Pada edisi 2012 itu, Ukraina mencatat poin dan kemenangan pertama dalam putaran final Euro. Saat itu pelatih Andriy Shevchenko mencetak dua gol. Membagikan kiat bagaimana menaklukkan Swedia, Schevchenko mendesak pemain-pemainnya agar mencari cara mengatasi supremasi duet udara dengan pemain-pemain Swedia.

Itu sebagian hal yang digarisbawahi Shevchenko sebagai pembekalan menghadapi Swedia. Sebaliknya pelatih Swedia Janne Andersson justru dipusingkan dalam memilih pemain mana yang lebih dulu diturunkan.

Andersson dipusingkan dalam menentukan opsi pada tim serangnya. Di lini depan ini dia memiliki Alexander Isak, Marcus Berg, Emil Forsberg, Robin Quaison, Dejan Kulusevski dan Viktor Claesson.

Namun dia juga bersyukur telah dianugerahi opsi serang yang sama bagusnya. "Kami memiliki kedalaman kualitas pada skuad kami yang artinya kami bisa memainkan pemain-pemain dengan keterampilan berbeda. Saya senang memiliki skuad yang kami punya saat ini yang bisa mengubah segala hal dalam pertandingan," kata Andersson seperti dikutip Reuters.

Andersson juga mengaku senang bertanding di Glasgow karena iklimnya sama dengan Swedia. “Ini merasa lebih menyerupai Gothenburg, tempat kami berasal," kata dia.

Dari pengakuan itu Swedia sepertinya lebih mengkhawatirkan kondisi di dalam timnya dan suasana lapangan nanti, ketimbang lawan yang mereka hadapi dalam 16 besar Euro 2020 ini.

Baca juga: Gol dramatis Claesson bawa Swedia atasi Polandia 3-2 dan juarai Grup E

Hal sebaliknya terjadi dalam kubu Ukraina di mana pelatih Andriy Shevshenko malah mewaspadai superioritas fisik pemain-pemain Swedia yang ahli dalam bola-bola atas.

Pemain-pemain Ukraina, kata Shevschenko, harus mencari cara atau bersiap lebih baik lagi dalam mengatasi pertarungan memperebutkan bola atas.

Jika Ukraina mengandalkan gol dari proses serang yang matang yang membuatnya memperoleh empat gol dari Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk, maka lawannya justru mengandalkan umpan-umpan jauh dalam upaya menciptakan gol.

Duet serangan Swedia Robin Quaison dan Alexander Isak selalu mendapatkan dukungan optimal dari kedua saya, Emil Forsberg dan Sebastian Larsson. Shevchenko ingin merusak formasi serang Swedia ini dengan mendesak bek-beknya mengendalikan secara penuh wilayah pertahanannya.

“Kami harus mewaspadai set piece karena Swedia memanfaatkan betul situasi itu. Akan ada pertarungan sengit di lapangan,” kata Shevchenko.

Baca juga: Klasemen akhir Grup C, Belanda sempurna, Ukraina menunggu


Prediksi sebelas pemain pertama:

Swedia (4-4-2):
Olsen; Mikael Lustig, Victor Lindelof, Marcus Danielson, Ludwig Augustinsson; Sebastian Larsson, Albin Ekdal, Kristoffer Olsson, Emil Forsberg; Alexander Isak, Robin Quaison

Ukraina (4-1-4-1): Heorhiy Bushchan; Oleksandr Karavaev, Ilya Zabarnyi, Mykola Matvienko, Vitaly Mykolenko; Sergiy Sydorchuk; Andriy Yarmolenko, Mykola Shaparenko, Oleksandr Zinchenko, Ruslan Malinovskyi; Roman Yaremchuk
 

Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021