Jambi (ANTARA) - Polda Jambi membentuk tim Satgas bersama instansi terkait untuk memantau pasokan atau stok obat-obatan, vitamin dan tabung gas oksigen di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Jambi.

"Kami telah berkoordinasi Dinas Kesehatan dan Disperindag Provinsi Jambi bersama para distributor di Jambi untuk pemantauan bersama stok barang guna mengantisipasi penimbunan obat obatan dan stok oksigen di Jambi," kata Panit I Subdit I Ditreskrimsus Polda Jambi, AKP Dhadhag Anindito, di Jambi Senin.

Untuk lebih aktif berkomunikasi dengan tim Satgas, Polda Jambi sudah membuatkan group whatsApp guna mengantisipasi bilamana terjadi sesuatu dilapangan maka tim berharap difokuskan ke medis untuk penanganan pasien Covid-19 dan berupaya untuk tetap berkoordinasi satu sama lainnya.

Baca juga: Polri tindak tegas pelaku penimbunan obat dan tabung oksigen

Untuk saat ini Ditreskrimsus Polda Jambi langsung mengecek ke beberapa apotek serta distributor tabung gas oksigen di Jambi untuk mengantisipasi aksi penimbunan barang di tengah meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jambi.

Ia juga mengatakan, beberapa apotek yang didatangi untuk mengecek ketersediaan obat-obatan dan vitamin terutama untuk pasien Covid-19 di Jambi yang masih stabil.

Selain itu juga untuk ketersediaan gas oksigen di Jambi masih dalam kategori stabil dan untuk pasokan tabung gas oksigen juga masih stabil di Jambi yang difokuskan beberapa untuk medis.

Baca juga: Kebutuhan oksigen di RSUD Kota Madiun naik signifikan

Dari pantauan di beberapa apotek ada obat obatan yang kosong stoknya, namun itu bukan karena ada penimbunan barang melainkan dari distributor di pusat juga mengalami kekosongan stok.

"Bukan langka, memang dari distributor memang kosong untuk stok yang sudah teridentifikasi pusat memang kosong di Provinsi Jambi. Tidak ada penimbunan, memang kosong dari pusat dan informasi bahwa untuk stok obat-obatan dan vitamin serta tabung gas oksigen memang dikhususkan untuk Pulau Jawa dan Pulau Bali," katanya.

Polda Jambi mengimbau agar pembeli obat atau vitamin di apotek dan jangan melalui online dan apabila menemukan harga diatas harga eceran tertinggi atau HET agar segera dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Baca juga: Pemerintah akan menindak tegas penimbun obat dan alat kesehatan

Sementara itu, Jaka Wicaksono sebagai salah satu distributor gas oksigen di Jambi mengatakan, untuk kebutuhan gas oksigen di Jambi meningkat dibandingkan sebelumnya dimana untuk kebutuhan di Kota Jambi sudah mulai meningkat, mulai dari yang botolan hingga sampai yang liquid.

Ia juga menjelaskan, peningkatan permintaan oksigen terjadi sela dua pekan terkahir ini, diiringi dengan meningkatnya pasien terkonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Pemerintah arahkan semua produksi oksigen untuk kepentingan medis

"Seperti di RS Royal Prima saat ini pemakaiannya untuk dua hari mencapai 1.000 meter kubik dimana biasa untuk RS itu satu bulan hanya menyuplai dua kali sebanyak 2.500 meter kubik," kata dia.

Untuk ketersediaannya sendiri stok aman karena pemasok bahan baku untuk oksigen di Jambi yang berasal dari Palembang dimana pemakai oksigen sendiri terbesar untuk menyuplai ke rumah sakit atau medis sedangkan untuk pribadi belum ada peningkatan.

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021