Melihat 65.000 orang pergi sebelum piala diserahkan adalah sesuatu yang menyenangkan
Jakarta (ANTARA) - Leonardo Bonucci mengejek para fans timnas Inggris setelah Italia mengalahkan Three Lions 3-2 melalui adu penalti untuk menjadi juara Piala Eropa (Euro) 2020.

Pertandingan berakhir 1-1 selama 90 menit penuh, dengan Bonucci menyamakan kedudukan di babak kedua dari gol pembuka awal Luke Shaw pada menit ke-2.

Baca juga: Italia imbangi Inggris 1-1, final Euro 2020 lanjut ke babak tambahan

Italia juga tertinggal dalam adu penalti sebelum tembakan Marcus Rashford membentur tiang dan upaya dari Jadon Sancho dan Bukayo Saka mampu dihentikan.

Saat melakukan selebrasi juara, Bonucci sempat mengejek para suporter Inggris dengan berteriak: “Lebih banyak pasta! Kita perlu makan lebih banyak pasta!”

Selain itu, bek berusia 34 tahun tersebut mengambil kamera dan berteriak: "It's coming to Rome" mengacu pada slogan "It's Coming Home" yang digunakan oleh penggemar Three Lions untuk menyatakan bahwa tim mereka akan memenangkan turnamen ini.

Baca juga: Realitas 'football's coming home" dalam final Inggris lawan Italia

Dalam wawancara yang lebih serius dengan RAI Sports, Bonucci mengatakan bahwa menerima trofi di stadion yang hampir kosong adalah "sesuatu yang sangat dinikmati."

"Gol bersejarah adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan pujian diberikan kepada pelatih, seluruh skuad," katanya usai pertandingan pada Senin.

 
Pemain timnas Italia Leonardo Bonucci melakukan selebrasi seusai mencetak gol penyama kedudukan di final Euro 2020 melawan Inggris di Wembley Stadium, London, pada 11 Juli 2021 (ANTARA/Pool via REUTERS/ANDY RAIN)


“Ketika kami berkumpul di Sardinia, ada sesuatu yang berbeda dari masa lalu. Kami perlahan mendapatkan kepercayaan diri, kepastian, kesatuan. Ini adalah pemanis yang membuat kita menjadi legenda."

“Ini perasaan yang unik dan kami menikmatinya. Melihat 65.000 orang pergi sebelum piala diserahkan adalah sesuatu yang menyenangkan, sekarang piala itu datang ke Roma. Mereka pikir itu tinggal di London, maaf untuk mereka, tetapi Italia sekali lagi memberikan pelajaran," tambah bek Juventus tersebut.

“Kami mengatakan selama pemanasan, apa yang terjadi di tribun hanyalah sebuah kebisingan. Kami memiliki 34 pertandingan tak terkalahkan, yang perlu kami lakukan adalah persis apa yang telah kami lakukan sejauh ini untuk sampai ke sini, tidak lebih, tidak kurang."

Baca juga: Daftar Juara Euro: Italia kembali jawara setelah setengah abad
Baca juga: Pahlawan adu penalti Italia, Donnarumma Pemain Terbaik Euro 2020
Baca juga: Sepatu Emas Euro 2020 milik Cristiano Ronaldo

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021