Bogor (ANTARA News) - Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Sutarman menyatakan kericuhan antara warga di Kampung Cisalada, Desa Ciampea Udik, Kabupaten Bogor berakhir dan situasi sudah kembali normal.

"Kondisi sudah kembali kondusif, warga sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya usai meninjau lokasi kericuhan,, Sabtu dini hari.

Kapolda menyebutkan kericuhan terjadi spontan saat seorang pemuda warga Kampung Cisalada bernama Rendi Apriansyah (15) menanyakan penyelesaian pembangunan mesjid Attaufik milik Ahmadiyah yang tidak memiliki izin pemerintah Kabupaten Bogor.

Itu membuat marah Kampung Cisalada yang langsung menyerang Komplek perkampungan Jemaah Ahmadiyah di desa itu.

"Aksi spontanitas warga yang marah karena ada warga yang ditusuk oleh orang yang tidak diketahui," kata Kapolda.

Kapolda yang didampingi Kapolres Bogor AKBP Tomex Korniawan menjelaskan pertikaian antar warga Cisalada dan Jemaah Ahmadiyah terjadii sejak awal puasa atau tiga bulan yang lalu.

Warga Cisalada menolak perluasan bangunan Mesjid Attaufik milik Jemaah Ahmadiyah, namun saat itu tidak menimbulkan gejolak karena ada mediasi camat, lurah dan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Satpol PP.

"Melalui mediasi tersebut, disepakati pembangunan mesjid di hentikan, dan pihak Pedam sepakat akan menyelesaikan permasalahan setelah lebaran," jelas Kapolda.

Alasan itu mendorong Rendi mewakili warga menanyakan kelanjutan mediasi Pemda melalui salah seorang anggota Satpol PP yang tinggal di pemukiman Ahmadiyah.

Namun, petugas Satpol PP tersebut tidak bisa menjawab tanya perwakilan warga dan di perjalanan pulang Rendi ditusuk orang tidak dikenal.

Warga kemudian marah dan menyerang pemukiman Jemaah Ahmdiyah dengan merusak satu mesjid dengan membakar bagian dalam karpet dan merusak kaca. Dua rumah hangus terbakar, dua lainnya rusak berat, dan sekitar 15 rumah warga dirusak kacanya.

Kapolda menegaskan polisi tengah memburu pelaku penusukan dan dengan ditangkapnya pelaku permasalahan dapat diterungkap.

"Kita sudah memeriksa tiga orang, kita sudah mengantongi ciri-ciri pelakunya, saat ini masih kita buru," ungkapnya.

Rendi sendiri sudah mendapat perawatan dan kembali pulih.

Kapolda menegaskan, tidak ada unsur provokasi dalam peristiwa tersebut, hanya spontanitas warga yang mendengar rekannya diserang.

"Kita akan usut kejadian, kita akan kejar pelaku penusukan, personil dari TNI Polri dan Brimob sudah kita sebar amankan lokasi," kata Kapolda.

Ia menambahkan petugas akan dikerahkan mengamankan lokasi hingga batas waktu yang tidak terduga sampai kedua belah pihak berdamai.

Kapolda juga menginstruksikan Kapolres Bogor untuk memediasi warga, camat, Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan konflik.

Pantauan ANTARA di lokasi situasi masih mencekam, beberapa warga yang rumahnya dirusak mengungsi dan beberapa lagi masih bertahan.

Aparat kepolisian, Brimob dan TNI dengan persenjataan lengkap laras panjang terlihat berjaga-jaga disetiap sudut kawasan. Petugas polisi juga mengamankan jalan masuk ke lokasi kejadian dari jarak 200 meter dari lokasi.

Kapolres Bogor, AKBP Tomex Korniawan mengatakan sebanyak 250 personil TNI Polri dan Brimob Kendung Halang disiagakan di lokasi.

"Kita juga mendapat bantuan dari Brimob Polda Jabar sebanyak satu kompi," katanya.(*)

KR-LR/T010/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010