Beijing (ANTARA) - Mekanisme Kerja Sama dan Dialog Tingkat Tinggi (HDCM) Indonesia-China akan difokuskan untuk membahas secara teknis penanganan gelombang kedua COVID-19 yang sedang melanda Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

"Kedua belah pihak segera menggelar rapat antar-Sekjen HDCM yang khusus membahas penanggulangan COVID-19 dan kerja sama di bidang kesehatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Selasa.

Menurut dia, sejak COVID-19 merebak, China dan Indonesia telah saling mendukung dan melakukan kerja sama mengatasi pandemi, terutama masalah vaksin.

Kerja sama vaksin yang selama ini terjalin, lanjut dia, telah memastikan langkah penanganan global sekaligus menjadi teladan bagi negara-negara berkembang lainnya dalam memerangi COVID-19.

Ia mengatakan bahwa China mengikuti dengan saksama situasi pandemi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir dan pemerintah China menyampaikan empatinya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit seperti sekarang.

"Kami siap melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan," ujar Zhao menanggapi pertanyaan ANTARA Beijing dalam pengarahan pers rutin itu.

HDCM dibentuk berdasarkan MoU yang ditandatangani Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan anggota Dewan Negara China merangkap Menteri Luar Negeri Wang pada 5 Juni 2021. Namun Zhao tidak menyebutkan waktu pelaksanaan HDCM tersebut.

"Saya yakin langkah-langkah yang lebih konkret akan diambil setelah pertemuan tersebut," ucapnya menambahkan.

Sebelumnya Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa pihaknya telah melapor kepada pemerintah pusat terkait pengaturan kerja sama dengan sejumlah perusahaan China yang akan memasok berbagai kebutuhan perlengkapan kesehatan ke Indonesia.

Saat gelombang kedua COVID-19 melanda, Indonesia membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen.

China merupakan negara pemasok terbesar peralatan kesehatan ke Indonesia selama periode 3 Mei-3 Juli 2021 dengan nilai 8,67 juta dolar AS atau 25 persen dari total impor peralatan kesehatan yang dilakukan Indonesia.

Jenis peralatan kesehatan terbanyak yang dipasok China adalah alat tes PCR, alat tes cepat, dan ventilator.

Salah satu perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen, Provinsi Guangdong, telah siap memenuhi permintaan kebutuhan oksigen dari Indonesia. 

Baca juga: Kepada Jokowi, Xi nyatakan China siap bantu Indonesia atasi COVID-19
Baca juga: Ulama China doakan pandemi COVID di Indonesia segera berakhir
Baca juga: Wang Yi tegaskan Indonesia-China akan bekerja sama kalahkan virus

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021