Jakarta (ANTARA) - Penjualan kendaraan listrik impor di Korea Selatan melonjak 65 persen pada semester pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya meskipun pandemi COVID-19 diperpanjang.

Dari Januari hingga Juni, jumlah registrasi kendaraan listrik yang diimpor melonjak menjadi 14.295 unit dari 8.681 pada periode tahun lalu, menurut Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea dan Carisyou Data Lab, dilansir dari Yonhap, Rabu.

Kendaraan listrik impor menyumbang 54 persen dari keseluruhan penjualan kendaraan listrik di negara itu, yakni sebanyak 26.632 unit dalam enam bulan pertama, data menunjukkan.

Delapan dari 10 kendaraan listrik impor yang dijual di paruh pertama adalah model kendaraan listrik buatan pabrikan Amerika Serikat Tesla Motors Inc.

Penjualan semester pertama Tesla melonjak 64 persen menjadi 11.629 unit dari 7.079 unit tahun lalu karena meningkatnya permintaan kendaraan ramah lingkungan.

Model kendaraan listrik lainnya termasuk IONIQ 5 dari Hyundai Motor Co., Niro EV dari Kia Corp., SUV EQC 400 4MATIC dari Mercedes-Benz, Taycan dari Porsche, dan model e-tron GT dari Audi.

Produsen mobil impor menjual total 147.757 mobil di semester pertama, naik 15 persen dari 128.236 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Merek impor menyumbang 19 persen dari pasar kendaraan penumpang Korea pada Mei, naik dari 16 persen pada tahun lalu.

Baca juga: Nio berencana tambah 3.700 stasiun baterai pada 2025

Baca juga: Foxconn bahas pabrik kendaraan listrik di Wisconsin

Baca juga: Produsen mobil impor akan bawa 53 model listrik ke Korsel pada 2023
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021