Semarang (ANTARA News) - Korban luka-luka dalam kecelakaan maut Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang bertambah menjadi 14 orang.

"Sebelumnya ada 12 korban yang dirujuk di sini, tapi hari ini (4/10) bertambah dua korban lagi yang dirujuk," kata Kepala Bidang Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang, M Alfan, di Semarang Senin.

Ia menyebutkan, dua korban terakhir yang dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang tersebut adalah Tommy (37) warga Kesatrian Semarang dan Tri S (44) yang tercatat sebagai warga Ciracas, Jakarta.

"Sejauh ini memang baru 14 korban kecelakaan KA di Pemalang yang dirawat di RSUP dr. Kariadi, kami belum tahu apakah masih ada lagi korban yang akan dirujuk ke sini," kata Alfan.

Ke-12 korban lainnya, Marjuki (21) warga Kintelan Baru Semarang, Sugianto (28) Arhanudse Tangerang, Muhammad Tantowi (50), warga Baterman Besar Semarang, dan Indah Utami (32) warga Tegowanu, Grobogan.

Kemudian, Surya Murdani (24) warga Mangunharjo Semarang, dua korban bapak-anak, yakni Adinda Ardata (9) dan Suharman (39), lalu Rizky Hafidz (24), Afni (40), Dorbi Dalimunthe (40), Abdul Wahab (40) warga Depok, serta Yunita (39) asal Jakarta.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Bambang Sudarmanto mengatakan kebanyakan korban kecelakaan tersebut mengalami multiple trauma sehingga membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama.

Ia menjelaskan multiple trauma bisa berupa trauma psikis dan fisik, apalagi ada beberapa korban yang mengalami patah tulang yang kompleks tidak hanya satu bagian, seperti tangan, kaki, dada, tengkorak, dan sebagainya.

Untuk menangani para korban tersebut, ia mengatakan, tim medis akan menganalisa jenis dan tingkat keparahan sesuai urgensinya terlebih dahulu sehinga ia memastikan para korban mendapatkan perawatan sesuai proporsi.

Para korban tersebut, kata dia, saat ini ditempatkan di sejumlah ruangan, seperti ruang intensive care unit (ICU), high care unit (HCU), Ruang Rajawali, dan Ruang Garuda RSUP dr. Kariadi Semarang.

"Sampai saat ini, kondisi mereka sudah relatif stabil dengan penanganan yang segera, namun berapa lama proses penyembuhannya kami belum tahu," kata Bambang.

Sementara itu, Rahayu Wulandari (28), istri Sugianto, personil Arhanudse yang menjadi korban kecelakaan itu mengatakan suaminya menderita patah tulang kaki, cedera kepala, dan kandung kemih.

"Sampai sekarang, suami saya masih terhambat proses metabolismenya, seperti buang air kecil dan buang air besar," kata Rahayu.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010