Walaupun sudah divaksin, prokes yang ketat tetap harus dilaksanakan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Persatuan Islam (Persis) Bandung, Jawa Barat, Kamis, dan mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes) serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Walaupun sudah divaksin, prokes yang ketat tetap harus dilaksanakan, karena kunci upaya kita hindari dan memberikan ketahanan terhadap tubuh kita dari COVID-19 selain vaksin, tetap prokes," kata Jenderal Sigit dalam keterangan tertulisnya.

Kapolri mengapresiasi vaksinasi massal yang diselenggarakan Persis Bandung. Ia berharap semua elemen masyarakat, baik organisasi masyarakat (ormas), organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), dan lainnya berkolavorasi mempercepat vaksinasi di Indonesia.

Vaksinasi oleh Persis Bandung bekerja sama dengan Polri ini berlangsung satu hari, berlokasi di Gedung Pertemuan Persis Bandung Mahad Al Imarat. Vaksinasi ini menargetkan 500 jamaah Masjid Persis dan masyarakat umum. Persis Bandung mendapat pasokan 4.779 dosis vaksin jenis Sinovac dari Biddokes Polda Jawa Barat.

"Saya lihat tadi bermacam-macam orang yang ikut vaksinasi, mulai dari warga Persis, dan juga masyarakat sekitar dan ini tidak hanya Persis, tapi juga gerai ini dibuka untuk siapa pun masyarakat yang datang, cukup bawa KTP maka akan dilayani," kata Sigit.

Untuk mempercepat vaksinasi, mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan perlu diperluas titik-titik penyelenggaraan vaksin, oleh karena itu butuh kolaborasi dengan sejumlah pihak.

Polri membuka ruang bagi pihak mana pun ikut membantu percepatan vaksinasi agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal baru, dan perekonomian kembali bertumbuh, bila kekebalan komunal masyarakat terwujud lewat vaksinasi.

Terkait PPKM Darurat, Sigit meminta masyarakat mematuhi aturan yang berlaku di masa itu, selain kepentingan sektor esensial dan kritikal, diharapkan masyarakat tidak melakukan aktivitas yang tidak mendesak.
Baca juga: Kapolri apresiasi DPP LDII gelar vaksinasi massal di pesantren


Mantan Kapolda Banten itu menyebutkan, penyekatan di masa PPKM Darurat diberlakukan guna mencegah transmisi COVID-19.

"Jadi ikuti bersama, perkuat vaksinasi, sementara mobilitas kita kelola agar semua seimbang, dan tentunya harapannya ini segera bisa memperbaiki dan kegiatan masyarakat bisa kembali seperti biasa," kata Sigit.

Sigit pun berterima kasih kepada para kiai yang mengampu Persis Bandung, dan seluruh warga yang ada di wilayah Bandung, yang telah mendukung vaksinasi serta PPKM Darurat.

Sekretaris Umum Persis Bandung Kiai Haris menyampaikan vaksinasi massal ini sebagai ikhtiar bersama untuk menekan laju penularan COVID-19.

Kiai Haris berterima kasih kepada Kapolri yang telah memfasilitasi gerakan vaksinasi massal tersebut.

"Vaksinasi ini adalah bagian dari usaha menekan penyebaran COVID-19, dan semoga menjadi tren yang baik bahwa Islam punya komitmen memerangi COVID-19," kata Kiai Haris.

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Kapolri juga meninjau pelaksanaan posko PPKM Mikro di wilayah Kiara Condong, Bandung, dan posko penyekatan di Gerbang Tol Pasteur.

Dalam tinjauan di posko PPKM Mikro, Kapolri melihat kemampuan fasilitas tes PCR yang bisa melakukan pengetesan 50 sampai 100 sampel per hari.

Sedangkan di posko penyekatan di Gerbang Tol Pasteur, penyekatan yang dilakukan sejak 3-14 Juli tercatat ada 299 kendaraan roda empat telah diperiksa. Hasilnya 13 kendaraan diputar balik dan 286 kendaraan boleh melintas.
Baca juga: Kapolri prediksi "herd immunity" terbentuk Agustus dan September
Baca juga: Kapolri mengajak mahasiswa percepat terbentuknya 'herd immunity'

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021