Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Sebanyak 30 hektare tanaman sayuran di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, terancam gagal panen akibat banjir yang melanda daerah itu belum lama ini.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kabupaten Lampung Selatan Muverdi CH, di Kalianda, Jumat, mengatakan lahan sayur yang tergenang banjir berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Rajabasa, Palas, Bakauheni, Penengahan, dan Ketapang.

Dia mengatakan tanaman sayuran milik petani terdiri atas berbagai jenis sayuran seperti cabai, mentimun, bayam, sawi, terong, kacang panjang, dan tomat.

Menurut Muverdi, tanaman sayuran tidak tahan terhadap genangan air karena mudah membusuk meskipun hanya di bagian pangkal batangnya.

Dia mengaku belum bisa memastikan bentuk bantuan yang akan diberikan kepada kalangan petani sayuran karena untuk tanaman padi dan jagung hanya memberi bantuan berupa benih pengganti untuk tanam ulang.

Menurut dia, ancaman gagal panen tidak hanya terjadi di lima kecamatan, namun termasuk daerag lain karena cuaca ekstrem terjadi secara merata.

Ia mengimbau kalangan petani agar tidak menanam sayuran terlebih dahulu saat seperti ini karena cuaca tidak mendukung untuk penanaman meskipun tergiur harga tinggi di pasaran.

"Selain rawan membusuk karena serangan ulat, kualitas sayur saat musim hujan lebih rendah dibandingkan saat curah hujan teratur," kata dia.

Sebelumnya sejumlah petani sayur di Kabupaten Lampung Selatan mengaku produksi sayuran saat ini menurun karena terkendala tingginya curah hujan yang membuat sebagian tanaman mati dan membusuk.

Petani sayur di Desa Merbaumataram, Kecamatan Merbaumataram Tamami, mengatakan tingginya curah hujan membuat lahan tanaman tergenang akibat kelebihan debit air.

Dia mengatakan sayuran sawi yang ditanam seharusnya berada di lahan kering dengan penyiraman rutin dan teratur setiap hari tanpa kelebihan debit air seperti sekarang ini, namun sekarang ini malah tergenang air.

Petani sayur di Kecamatan Tanjungbintang Winardi mengatakan petani kini terancam merugi akibat tingginya curah hujan beberapa pekan terakhir yang membuat harga sayuran jatuh akibat kualitasnya buruk.

Dia mengatakan petani sayur hanya bisa berharap kondisi cuaca kembali stabil dengan curah hujan teratur. (ANT-048/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010