Sampit (ANTARA News) - Ratusan rumah di Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dalam dua hari terakhir terendam banjir sedalam 50 centimeter (cm).

"Banjir yang merendam ratusan rumah warga desa akibat guyuran hujan lebat hingga menyebabkan sungai Kuayan meluap," kata warga Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sumantri, di Sampit, Senin.

Dikatakannya, selain merendam ratusan rumah warga yang berada di bantaran sungai Kuayan, banjir juga menggenangi puluhan toko pasar Kuayan, kondisi ini membuat aktivitas jual beli di pasar menjadi terganggu, bahkan sebagain pedagang terpaksa harus menutup tokonya.

Menurut Sumantri, tidak ada korban dalam banjir ini, namun aktivitas warga menjadi terganggu karena jalan desa terendam banjir.

Desa Kuala Kuayan memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya, terlebih pada saat musim hujan seperti tahun ini, katanya, sebelumnya banjir juga pernah terjadi dengan kedalaman satu meter lebih.

"Desa kami memang menjadi langganan banjir karena letaknya berada dipinggiran sungai, tapi warga desa enggan pindah ke daerah lain sebab disinilah mata pencaharian kami," katanya.

Selain petani dan nelayan, mata pencaharian penduduk desa juga ada yang menjadi pedagang, untuk itu mereka enggan pindah dari tempat tersebut, sebab kalau pindah mereka harus merintis kehidupannya dari awal lagi di tempat baru itu.

Warga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah kabupaten, sebab keberadaan pasar merupakan pusat ekonomi. Saat terjadi banjir pengunjung pasar juga berkurang, akibatnya perekonomian terganggu.

Sementara itu, Bupati terpilih Kotawaringin Timur Supian Hadi mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir.

"Tingginya curah hujan memang tidak bisa dihindari, jalan keluarnya adalah keberadaan desa harus dipindahkan ke tempat baru yang datarannya lebih tinggi," terangnya.

Banjir memang tidak hanya terjadi di wilayah Kotawaringin Timur saja, tapi juga di daerah lain di wilayah Indonesia dan banjir juga telah menjadi bencana nasional.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010