Bantuan hewan kurban komunitas Muslim Eropa itu diperuntukkan bagi masyarakat anak yatim dan fakir miskin dari sejumlah kabupaten/kota se-Aceh
Banda Aceh (ANTARA) - Yayasan Kafalah Indonesia menyerahkan 90 ekor bantuan hewan kurban Idul Adha 1442 Hijriah dari komunitas Muslim Eropa-Turki untuk masyarakat kurang mampu dan anak yatim di Aceh.

"Bantuan hewan kurban komunitas Muslim Eropa itu diperuntukkan bagi masyarakat anak yatim dan fakir miskin dari sejumlah kabupaten/kota se-Aceh," kata Direktur Yayasan Kafalah Indonesia Teungku Muqni Affan, di Banda Aceh, Jumat.

Muqni mengatakan sebanyak 90 sapi kurban tersebut diserahkan kepada masyarakat Kabupaten Aceh Besar sebanyak 35 ekor, kemudian 15 ekor sapi untuk Bireuen, 15 ekor untuk Aceh Tengah, tiga ekor untuk wilayah perbatasan Aceh Tenggara dan dua ekor lainnya kepada warga Pulo (Pulau) Aceh.

Ia mengatakan hewan kurban tersebut merupakan donasi dari donatur Hasene, sebuah komunitas Muslim Turki di Jerman yang disalurkan melalui Yayasan Kafalah Indonesia. Penyembelihan kurban juga telah dilaksanakan.

"Program kurban merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan semenjak terbentuknya Kafalah Indonesia. Hewan kurban yang disalurkan juga produk lokal yang tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat setempat," kata Teungku Muqni Affan.

Sementara itu budayawan Aceh Tarmizi A Hamid mengapresiasi Yayasan Kafalah Indonesia yang telah menyalurkan bantuan daging kurban dari masyarakat muslim Eropa-Turki kepada masyarakat fakir miskin di Aceh.

Hal tersebut, kata Cek Midi sapaan Tarmizi A Hamid, membuktikan bahwa Muslim Turki serta masyarakat Muslim internasional lainnya sangat peduli terhadap Aceh dari dulu sampai sekarang. Sumbangan kurban ini sebagai salah satu bukti nyata kepedulian sesama muslim khususnya di Aceh.

"Terima kasih yayasan Kafalah Indonesia dengan tidak henti-hentinya melakukan lobi Internasional dalam memberikan kemudahan bagi para yatim, fakir miskin di Aceh. Semoga Allah membalas yang setimpal dalam membantu sesama muslim," katanya.

Cek Midi mengatakan sejarah Aceh mencatat hubungan negara-negara Eropa khususnya Turki memiliki hubungan diplomatik dan kerja sama sosial budaya dengan Aceh yang erat. Masyarakat muslim Turki terus melanjutkan estafet dari pendahulunya.

Kemudian, kata dia, kedigdayaan sikap kepedulian sosial dari masyarakat muslim Turki untuk Aceh dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Apalagi di saat Aceh sedang kesulitan ekonomi seperti hari ini.

"Semoga kegiatan ini terus berlangsung untuk kemaslahatan umat muslim di mana saja berada," demikian Tarmizi A Hamid.

Baca juga: Masyarakat Turki kurban 50 ekor sapi di Aceh Besar

Baca juga: EU beri bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Aceh

Baca juga: 14 dubes Eropa hadiri peringatan tsunami

Baca juga: Kopi gayo ditolak pembeli Eropa

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021