Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengecam pelaku asusila terhadap anak yang sedang salat di masjid sehingga meresahkan masyarakat di daerah ini.

"Saya mengapresiasi kepolisian yang berhasil menangkap pelaku kejahatan asusila terhadap anak di rumah ibadah," kata Gubernur di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia sangat prihatin dan mengecam pelaku kejahatan predator anak yang beberapa waktu lalu beraksi di Kepulauan Bangka Belitung. Namun dirinya bersyukur sekaligus mengapresiasi kesigapan dan kerja keras Tim Naga Polres Pangkalpinang yang berhasil menangkap pelaku.

"Pelaku kejahatan asusila di tempat ibadah yang sempat viral beberapa waktu lalu sudah ditangkap untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Baca juga: Polisi tangkap pelaku pencabulan terhadap 35 anak di prabumulih

Menurut dia, predator semacam ini merupakan ancaman terhadap anak-anak dan terus mengintai di masyarakat kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, semua pihak diminta waspada dan bersinergi, salah satunya dengan membangun karakter anak.

"Kejadian ini tentunya membuat kita prihatin karena ternyata masih banyak predator anak berkeliaran di daerah ini," katanya.

Ia berharap Tim Naga Polres Pangkalpinang dapat terus menelusuri kasus-kasus serupa agar ke depan dapat melindungi anak-anak dari kejahatan seksual yang selalu mengintai mereka.

Baca juga: KPPAD ingatkan orang tua terus awasi anak dari predator seksual

"Artinya, tim ini saya yakini insya Allah yang terbaik dan menjadi andalan Polres Pangkalpinang, dan saya harap tim ini bisa menjadi contoh dan teladan bagi satuan lain dalam memberikan perlindungan bagi hak-hak anak," ujarnya.

Kapolres Pangkalpinang, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah mengungkap berbagai tindak pidana yang melibatkan anak di daerah ini, baik itu sebagai pelaku maupun korban. Namun yang membuat miris adalah saat anak menjadi korban.

Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi, kata dia, yang awalnya hanya tindak kekerasan pada anak, namun setelah ditelusuri terungkap bahwa di sana ada kasus asusila maupun penggunaan narkotika.

Baca juga: Predator anak di Cirebon terancam hukuman kebiri kimia

"Besar kemungkinan anak-anak yang menjadi korban akan mengalami trauma sehingga mereka bisa menjadi pelaku serupa pada masa mendatang sehingga kami  tidak saja menangkap pelaku namun melakukan prosedur penanganan yang komprehensif," katanya. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021