Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di Indonesia terjadi pada Senin (26/7) disiarkan ANTARA dan masih layak anda baca kembali untuk informasi pagi ini.

1. Wapres imbau MUI pusat dan daerah sejalan dengan pemerintah

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh pengurus dan anggota MUI pusat dan daerah untuk sejalan dengan pemerintah dalam penanganan COVID-19.

"Seluruh jajaran MUI dari pusat hingga daerah tidak boleh ada yang tidak sejalan. Ini adalah hal yang semua harus sama, semua harus mengambil peran aktif," kata Wapres Ma’ruf dalam acara Milad Ke-46 MUI secara virtual di kediaman resmi Wapres di Jakarta, Senin.

Selengkapnya baca disini

2. Ketua MPR minta pemda dukung kebijakan perpanjangan PPKM

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar pelaksanaannya lebih maksimal dalam menekan angka persebaran COVID-19.

Dia juga meminta pemerintah mengevaluasi secara komprehensif PPKM yang sebelumnya telah berjalan selama kurang lebih tiga pekan.

Selengkapnya baca disini

3. Ketua DPR: Hati-hati terapkan penyesuaian PPKM level 4

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk ekstra hati-hati terkait perpanjangan PPKM level 4 sekaligus penyesuaian untuk sektor usaha kecil.

Hal itu, menurut dia, karena dari hasil evaluasi yang disampaikan pemerintah terdapat sejumlah indikator penularan yang belum turun.

Selengkapnya baca disini

4. Mendagri harap kepala daerah segera menindaklanjuti instruksinya

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap kepala daerah segera menindaklanjuti Instruksi-nya terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Kita berharap dengan adanya Instruksi Mendagri yang substansi-nya dibuat tim bersama, kepala daerah dapat segera melakukan langkah lanjutan," ujar Mendagri dalam keterangan pers virtual di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Selengkapnya baca disini

5. 63.000 prajurit TNI dikerahkan jadi "tracer" kontak erat COVID-19

Sebanyak 63.000 prajurit TNI dikerahkan menjadi tenaga pelacak (tracer) orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19, kata Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pengerahan itu merupakan upaya TNI membantu pemerintah meningkatkan rasio tracing (pelacakan) sehingga penyebaran COVID-19 dapat cepat terkendali, terang Hadi.

Selengkapnya baca disini

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021