Jakarta (ANTARA) - Enam hari sejak pembukaan Olimpiade Tokyo, para atlet sudah memulai perjalanan pulang mereka karena kebijakan COVID-19 yang ketat di Jepang melarang perpanjangan masa tinggal.

Tim Olimpiade biasanya tetap tinggal selama beberapa hari setelah pertandingan mereka berakhir untuk mengikuti perayaan upacara penutupan, menonton olahraga lain dan berpesta dengan atlet lain.

Kali ini, protokol kesehatan yang ketat memaksa atlet pulang lebih cepat sebelum Olimpiade, yang berlangsung pada 23 Juli - 8 Agustus, berakhir.

Baca juga: Kasus pertama atlet positif COVID-19 muncul di Kampung Atlet Olimpiade

Atlet tiba tidak lebih awal dari lima hari sebelum kompetisi mereka dimulai dan terbang kembali dalam waktu 48 jam setelah menyelesaikan pertandingan mereka untuk meminimalkan risiko infeksi dan penyebaran virus kepada penduduk setempat.

Tim sofbol Australia berangkat ke Sydney pada Rabu, sebagai bagian dari kelompok pertama tim Australia yang meninggalkan Tokyo, dan akan dikarantina selama 14 hari di negara asalnya.

"Meskipun tim telah divaksinasi dan dites COVID-19 setiap hari selama Olimpiade, seperti warga Australia lainnya yang kembali dari luar negeri, mereka akan tetap dikarantina selama 14 hari dan akan menjalani tes rutin," kata Kepala Eksekutif Komite Olimpiade Australia Matt Carroll, dikutip dari Reuters, Rabu.

"Kembalinya tim dan karantina telah menjadi bagian integral dari perencanaan kami untuk Olimpiade ini."

Pada akhir pekan depan, sekitar 250 atlet Australia dan ofisial tim, lebih dari 850 orang, akan kembali ke negaranya.

 
Warga berjalan melewati papan Olimpiade Tokyo 2020 yang telah ditunda ke tahun 2021 akibat pandemi penyakit virus korona (COVID-19), di pusat media IBC/MPC di pusat pameran Tokyo Big Sight di Tokyo, Jepang, Rabu (30/6/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Fabrizio Bensch/hp/cfo


Baca juga: Tokyo hadapi lonjakan kasus COVID-19, Olimpiade disorot lagi

Bagi peraih medali emas kayak Jerman Ricarda Funk, yang akan pulang Kamis, Olimpiade Tokyo sukses besar, tetapi dia hampir tidak punya waktu untuk merasakan suasana di kampung atlet, yang biasanya dikenal dengan kehidupan sosialnya yang aktif karena lebih dari 10.000 atlet dari lebih dari 200 negara tinggal di sana.

"Ini benar-benar menyedihkan karena ini adalah Olimpiade pertama saya dan saya benar-benar ingin menikmati Kampung Atlet Olimpiade dan perasaan Olimpiade sedikit lebih banyak," kata Funk.

"Terutama karena di hari-hari pertama, saya fokus pada kompetisi dan saya tidak bisa benar-benar santai. Jadi di hari terakhir saya di sini, saya mencoba untuk benar-benar merasakan semuanya."

Atletik, olahraga terbesar di Olimpiade dalam hal jumlah atlet yang ambil bagian, baru akan dimulai Jumat.

Kota tuan rumah Olimpiade Tokyo mencatat 3.177 kasus virus corona baru, Rabu, menurut pengumuman pihak berwenang, mencapai rekor tertinggi harian untuk dua hari berturut-turut ketika lonjakan kasus COVID-19 memberi tekanan pada rumah sakit.

Olimpiade ditunda tahun lalu karena pandemi dan survei secara konsisten menunjukkan bahwa mayoritas warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade selama pandemi.

Baca juga: COVID-19 meningkat, Tokyo akan tambah tempat tidur rumah sakit
Baca juga: Olimpiade Tokyo pun digelar meski diselimuti kekhawatiran COVID-19

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021