Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggagas pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi kawasan wisata berbasis kegiatan masyarakat untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Rabu, setidaknya ada sekitar 200 hektare lahan tidak produktif yang akan dijadikan kawasan wisata berbasis kegiatan masyarakat.

Ia menjelaskan, tahap awal tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah meninjau langsung ke area lahan persawahan yang terendam rob di Kelurahan Degayu.

"Melalui tinjauan langsung ini maka bisa diketahui kondisi riil di lapangan untuk menentukan langkah selanjutnya terkait pemanfatan lahan persawahan yang sudah lama mangkrak tersebut," katanya.

Setelah dilakukan kajian dan ada gambaran yang jelas, maka instansi terkait yang membidangi masalah tersebut akan melakukan pemanfaatan lahan tidak produktif itu untuk dijadikan kawasan wisata berbasis kegiatan masyarakat.

Saat ini banyak lahan seperti di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara yang ditelantarkan oleh pemiliknya karena sudah sekitar 10 tahun terendam rob.

"Pemkot akan membantu memfasilitasi dan memberikan stimulan dalam membangun infrastruktur di sekitar lokasi itu. Apabila, gagasan itu dapat diwujudkan maka masyarakat bisa membuat 'homestay' atau kolam ikan di sekitar area itu," katanya.

Di sekitar lahan tidak berproduktif itu sudah ada taman mangrove sehingga tinggal memperbaiki saluran air yang rusak dan membangun jembatan yang ditengahnya dapat dilalui sampan kecil.

"Masyarakat di sepanjang jalur itu bisa menikmati kegiatan rekreasi dan ada spot foto sambil menunggu kembalinya keadaan tanah siap ditanami padi kembali," katanya.
Baca juga: Menparekraf dorong hadirnya wisata olahraga berbasis kearifan lokal
Baca juga: Tingkatkan kunjungan, Babel terapkan wisata berbasis adaptasi baru

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021