Sleman (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan sampai saat ini belum ada keputusan untuk memindahkan para pengungsi di barak Umbulharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan, Sleman ke lokasi yang lebih aman.

"Memang Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, mengatakan radius aman awan panas Gunung Merapi akan diperluas hingga 15 kilometer dari puncak. Tapi baru sebatas usulan dan akan dibicarakan dengan Jakarta (Kementrian ESDM)," katanya di Posko Utama Bencana Merapi di Pakem, Rabu malam.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada pemindahan pengungsi di tiga barak pengungsian tersebut. "Enggak ada yang pindah kok," katanya.

Direncanakan malam ini Sultan akan bertemu dengan Surono di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta untuk mendapatkan informasi terkini kondisi Gunung Merapi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperluas radius aman penduduk dari ancaman bahaya awan panas erupsi Gunung Merapi dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer.

"Pada pukul 16.05 WIB, kami memutuskan untuk memperluas radius aman menjadi 15 kilometer termasuk di dalamnya daerah pengungsian karena jarak luncuran awan panas dilaporkan cukup jauh," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu.

Gunung Merapi pada Rabu Sore kembali meletus dan sekitar pukul 14.44 WIB terjadi luncuran awan panas besar dengan durasi sekitar satu setengah jam dan jarak luncur sembilan kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Menurut dia, perluasan radius aman tersebut cukup signifikan mengingat jauhnya jarak luncur yang bisa dicapai awan panas.

Pada erupsi eksplosif 26 Oktober 2010, jarak luncur terjauh yang bisa dicapai oleh awan panas mencapai 7,5 km dengan durasi sekitar 33 menit.

"Daripada kami terus menerus khawatir, maka perluasan radius aman pun dilakukan dengan cukup signifikan. Agar semuanya lebih pasti," katanya.

Ia mengatakan erupsi yang terjadi pada Rabu tersebut jauh lebih besar dibanding dengan erupsi eksplosif yang terjadi satu pekan lalu.

"Kemarin, lava pijar sudah mulai muncul dan itu merupakan pertanda yang baik. Tetapi pada kenyataannya justru kembali muncul awan panas yang jauh lebih besar. Ini menandakan bahwa energi yang tersimpan di Merapi jauh lebih besar dibanding erupsi 2006," ujarnya.

Surono mengatakan, kemungkinan Merapi akan kembali mengalami erupsi juga masih cukup besar karena energi yang tersimpan cukup besar. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010