Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggandeng Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) membagikan bantuan sosial (bansos) berupa 1.000 paket sembako untuk mahasiswa perantau di kawasan PPKM level 4 Tangerang Selatan, Banten.

"Polri bersama adik-adik dari HMI bersama-sama melakukan bakti sosial, menjenguk mahasiswa perantau di daerah Ciputat," kata Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Polri gandeng Atta Halilintar bagikan bansos pada warga terdampak PPKM

Istiono mengatakan mahasiswa di perantauan sangat membutuhkan bantuan karena jauh dari orang tua. Bantuan itu diharapkan bisa membantu mahasiswa agar lebih fokus menyelesaikan pendidikannya.

"Hari ini kita bagikan 1.000 paket sembako untuk mahasiswa perantau termasuk juga bagi masyarakat yang ada di sini," kata dia.

Di samping itu, Istiono juga memberikan apresiasi kepada pengurus rukun tetangga setempat karena gencar mendata masyarakat melakukan vaksin. Dengan capaian tersebut diharapkan bisa membantu warga untuk tetap sehat melewati pandemi.

"Tadi saya tanyakan sama Pak RT untuk vaksinasi di sini sudah 80 persen. Semoga kesehatan masyarakat di sini ke depannya lebih kuat lagi," katanya.

Baca juga: Kakorlantas bagikan sembako bagi pemulung di Cakung terdampak PPKM

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB HMI Rayhan Ariatama mengucapkan terima kasih atas kepedulian Polri membantu mahasiswa di perantauan. Bantuan paket sembako itu dinilainya cukup membantu mahasiswa yang juga terdampak kebijakan PPKM.

Rayhan berharap para mahasiswa perantau tetap semangat menjalani studi di masa pandemi COVID-19. Meski tidak mudah, namun para mahasiswa tetap harus fokus menamatkan kuliah.

"Kebutuhan semangat juga harus kita keluarkan, energi positif ini bisa memberikan tambahan semangat untuk berjuang menyelesaikan dan memutus mata rantai pandemi COVID-19," kata dia.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa penerima bantuan asal Palu, Sulawesi Tengah, Avisena mengaku kesulitan saat pandemi. Ia terpaksa memutar otak untuk mengatur keuangan agar tetap bisa bertahan hidup dan bisa melewati pandemi COVID-19.

"Susahnya jadi anak rantau, kita dituntut harus mandiri karena jauh dari orang tua," ujar dia.

Terakhir, ia menyampaikan terima kasih kepada Polri dan PB HMI karena telah peduli dan membantu menyalurkan bansos berupa sembako kepada mahasiswa perantau.

Baca juga: Polri bagikan 276.662 paket sembako untuk warga terdampak COVID-19

Baca juga: Polri bagikan 741 paket sembako kepada anak yatim

 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021