Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 48 pasien yang dirawat di Bangsal Flamboyan dan Mawar RSUD Muntilan Kabupaten Magelang, Jateng, Jumat, dievakuasi ke rumah sakit lain karena plafon di sejumlah ruang perawatan jebol karena kemasukan air dan abu vulkanik.

Pelaksana tugas Direktur RSUD Muntilan, Heny Listiyani, mengatakan 22 pasien di Bangsal Mawar dan 26 pasien di Bangsal Flamboyan dievakuasi ke RSUD Tidar dan RST dr Soedjono Magelang akibat peristiwa itu.

Ia mengatakan, hujan abu dan pasir dalam dua hari terakhir menyebabkan atap penuh dengan material tersebut sehingga saat turun hujan pada Jumat siang mengakibatkan talang air tidak mampu menampung material.

"Abu dan air yang bercampur menjadi lumpur tersebut kemudian meluap dan masuk di atas plafon dan plafon jebol sehingga lumpur vulkanik tersebut masuk ke ruang pasien," katanya.

Ia mengatakan, dengan kondisi tersebut untuk keamanan pasien maka mereka dititipkan di RS Tidar dan RST Kota Magelang.

Menurut dia, sejumlah pasien dievakuasi menggunakan sejumlah ambulans dari puskesmas, RSUD Muntilan, dan armada yang disiagakan para relawan.

Di Bangsal Flamboyan, dari delapan kamar pasien terdapat empat ruang yang plafonnya jebol, selain itu juga di ruang administrasi dan satu kamar mandi mengalami hal yang sama.

Ruang perawatan Bangsal Mawar plafonnya jebol di bagian teras dekat ruang pasien. "Demi keamanan maka pasien di bangsal tersebut juga dievakuasi. Untuk pasien di bangsal lain, yakni Melati, Menur, Gladiol, Aster, dan Seruni tetap aman tidak dievakuasi," katanya.

Ia mengatakan, dalam dua hari terakhir pelayanan RS Muntilan tidak bisa optimal karena aliran listrik PLN padam, sedangkan daya Genset yang ada di RS terbatas.

"Rumah sakit juga kekuarangan air bersih karena pompa air tidak berfungsi akibat listrik padam," katanya.

(H018/M028/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010