Jakarta (ANTARA) - PT JakLingko Indonesia terus berinovasi dalam penerapan sistem integrasi transportasi yang tengah disiapkan saat ini.

Salah satu inovasi yang ditempuh, yaitu memberikan tarif khusus untuk masyarakat di DKI Jakarta, seperti warga lanjut usia (lansia), disabilitas dan pelajar.

Sekretaris Perusahaan PT JakLingko Indonesia Ahmad Rizalmi mengatakan, melalui kartu dan aplikasi pembayaran yang rencananya diluncurkan dalam waktu dekat oleh anak usaha BUMD DKI tersebut, pada profil pengguna, akan terekam perjalanan transportasi hingga data diri yang saling terhubung.

Namun integrasi pembayaran berbasis akun atau "Account Based Ticketing" baru diimplementasikan pada fase ketiga sistem integrasi JakLingko yang ditargetkan terlaksana pada September 2022.

"Ini merupakan fase final, jadi semuanya sudah berbasis akun. Data-data penumpang sudah terekam dengan baik dalam data yang dikelola JakLingko," kata Rizal saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Sistem integrasi transportasi JakLingko pada 2022 setara negara maju
Baca juga: Pendapatan operator meningkat 8,11 persen saat tarif terintegrasi
Penumpang berjalan di samping angkutan MikroTrans JakLingko di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/7/2021). Guna memutus penyebaran rantai COVID-19, JakLingko mewajibkan penumpang dan supir untuk mengenakan masker, membersihkan tangan sebelum naik kendaraan, menjaga jarak di dalam kendaraan serta melakukan vaksinasi massal kepada pengemudi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Rizal menjelaskan, saat ini ada 14 golongan masyarakat di DKI Jakarta, seperti lansia, disabilitas dan pelajar yang mendapat bantuan khusus, yaitu tarif gratis untuk transportasi TransJakarta dan MikroTrans.

Meski demikian, mereka harus mengajukan permohonan daftar ulang (upgarde) ke PT TransJakarta atau Bank DKI setiap tahun agar kartu tersebut bisa digunakan.

"Nanti ke depannya kalau sudah berjalan fase final dari JakLingko, mereka tidak perlu lagi daftar-daftar karena sudah terbaca 'by sistem'. Dari usianya, jika sudah tamat sekolah, nanti dianggap bukan lagi pelajar, sehingga tarifnya akan berbeda," kata Rizal.

Henny Herawati (62), salah satu warga di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mengaku telah menggunakan kartu transportasi JakLingko yang dikeluarkan oleh Bank DKI. Dengan kartu tersebut, ia tidak dikenakan biaya saat melakukan perjalanan dengan TransJakarta.

Setiap tahunnya, Henny melakukan perpanjangan masa berlaku kartu tersebut di Bank DKI Cabang Balai Kota. Bahkan, jauh sebelum itu, ia harus mendatangi Kantor Pusat TransJakarta yang berada di Cililitan, Jakarta Timur.

Baca juga: Ini proyeksi JakLingko jika tarif terintegrasi berlaku di Jakarta
Baca juga: JakLingko usulkan plafon tarif integrasi antarmoda maksimum Rp15 ribu
Warga berjalan di depan papan informasi mengenai JakLingko di Jakarta, Kamis (3/12/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Ia mengaku antusias dengan rencana sistem integrasi transportasi JakLingko yang secara otomatis dapat memperpanjang masa guna kartu melalui aplikasi sehingga tidak perlu lagi mendatangi kantor Bank DKI maupun TransJakarta.

"Kalau sudah otomatis, ya bagus tidak repot lagi datang ke Bank DKI karena sebelum pandemi cukup aktif naik TransJakarta dan kereta," kata Henny.

Namun demikian, ia berharap jika sistem itu telah berjalan, data identitas pengguna harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi kebocoran dan tidak disalahgunakan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021